embicaraan multilateral di Amerika Serikat (AS) mengenai Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF atau Indo-Pacific Economic Framework) telah gagal menghasilkan kesepakatan mengenai perdagangan. Para ahli memandang hal ini sebagai kemunduran bagi upaya Indonesia untuk mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar AS bagi produk-produk seperti mineral-mineral penting.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menghadiri perundingan tingkat menteri, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (15 November) bahwa diskusi mengenai perdagangan sebagai pilar pertama IPEF belum "mencapai resolusi yang ditargetkan". Menurutnya, ada beberapa masalah yang perlu diskusi lebih lanjut.
Hal ini termasuk diskusi mengenai subsidi hijau di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS (IRA atau Inflation Reduction Act). Topik kontroversial ini telah dibahas dalam pertemuan IPEF yang diadakan pada Mei lalu.
Sesi diskusi terakhir berlangsung di San Francisco, California, pada Pertemuan Tingkat Menteri IPEF (IPEF-MM) Ketiga. Diskusi ini bersamaan dengan pekan para pemimpin Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang diselenggarakan di kota yang sama pada 11-17 November.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo secara konsisten menekankan pentingnya memperkuat rantai pasokan mineral kritis. Hal ini disoroti dalam pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden, seperti yang disampaikan oleh Menteri Airlangga. Menurutnya, meskipun ada hambatan, pemerintah tetap bersikeras untuk "mempercepat perjanjian ini."
Seorang pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Selasa (14 November) bahwa Indonesia telah "menuai manfaat" dari pilar-pilar IPEF yang telah disepakati, meskipun perjanjian secara komprehensif belum difinalisasi.
IPEF diluncurkan oleh Presiden AS Joe Biden di Jepang pada Mei 2022. Inisiatif tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara AS dan beberapa negara Asia [dalam apa] yang dianggap sebagai upaya untuk melawan pengaruh Tiongkok yang semakin besar di kawasan ini.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.