TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Pertumbuhan ekonomi 2023: Konsumsi dan ekspor melemah
Menurut data BPS, PDB tumbuh sebesar 5,05 persen tahun lalu, jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 5,31 persen.
Change Size
Road to progress: Motorcyclists compete for space on Aug. 24, 2023, in bumper-to-bumper congestion on Jl. Gatot Subroto in South Jakarta. Data from the Environment and Forestry Ministry show that the transportation sector contributed 96.36 percent to Jakarta’s carbon dioxide output. (Antara/Aditya Pradana Putra)
P
erekonomian Indonesia tumbuh jauh lebih lambat pada tahun lalu, dengan melemahnya belanja rumah tangga dan ekspor yang akhirnya membebani perekonomian negara.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen tahun lalu. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,31 persen.
Angka tersebut juga masih jauh dari target 5,3 persen yang ditetapkan dalam APBN 2023. Namun, angka tersebut tepat, sesuai proyeksi Kementerian Keuangan untuk tahun 2023 yang dibuat pada awal Januari lalu.
Pejabat sementara Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengaitkan perlambatan ini dengan pertumbuhan belanja yang lebih lemah, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas. Hal itu ditunjukkan oleh data terkait jauh lebih rendahnya pemungutan pajak barang mewah, penurunan jumlah perjalanan udara, dan penurunan penjualan mobil pada tahun lalu.
“Sementara itu, investasi finansial, seperti instrumen keuangan berjangka, menguat, mengindikasikan adanya sedikit pergeseran dari belanja ke investasi,” tutur Amalia.
Pertumbuhan belanja rumah tangga, yang menyumbang lebih dari separuh PDB nasional, turun menjadi 4,82 persen pada tahun lalu. Angka tahun sebelumnya adalah 4,93 persen..
Pertumbuhan kelompok ini mengalami penurunan dalam tiga kuartal terakhir dari 5,22 persen di triwulan ke-2 menjadi 5,06 di triwulan ke-3 dan 4,47 persen di triwulan ke-4.
