TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Langkah Kadin tangani kasus pemerasan oleh cabang Cilegon
Sebuah video yang beredar di media sosial akhir pekan lalu memperlihatkan adu argumen antara oknum yang mengaku mewakili Kadin cabang Cilegon dengan pihak Chengda Engineering Co, kontraktor proyek CA-EDC milik raksasa petrokimia PT Chandra Asri Pacific.
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
National strategic project: Chimneys stand tall at the newly constructed gas processing plants operated by Chandra Asri in the industrial city of Cilegon in Banten, West Java. The plants produce methyl tert-butyl ether (MTBE) and butene1. (Courtesy of Chandra Asri)
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan mengusut dugaan praktik pemerasan yang melibatkan oknum yang mengaku mewakili Kadin cabang Cilegon, Banten. Pemerasan dilakukan pada seorang kontraktor proyek petrokimia raksasa di daerah tersebut.
Ketua Kadin Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan tertulis, yang dikeluarkan pada Selasa 13 Mei, mengatakan bahwa asosiasi pengusaha tersebut menolak segala bentuk tekanan atau intimidasi yang dapat mengganggu kepastian hukum dan iklim investasi di Indonesia.
Kadin akan membentuk tim verifikasi etik dan organisasi untuk menilai peran dan tindakan Kadin Cilegon beserta afiliasinya. Jika terbukti bersalah, Kadin cabang Cilegon dapat dijatuhi hukuman mulai dari surat peringatan hingga pemberhentian sementara dari organisasi, serta pemecatan pimpinan.
Kadin akan melakukan audit internal terhadap cabang-cabangnya di Cilegon dan Provinsi Banten. Menurut Anindya, hasil audit akan dilaporkan kepada pemerintah daerah dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi. “Kadin berkomitmen untuk memastikan keamanan sistem organisasi bagi investor sehingga [insiden]ini tidak akan [menciptakan] preseden buruk di masa mendatang,” ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya masalah serupa di masa depan, Kadin juga akan menyusun standar prosedur operasional untuk keterlibatan perusahaan dalam proyek investasi yang akan terdiri dari sejumlah kode etik.
