Can't find what you're looking for?
View all search resultsCan't find what you're looking for?
View all search resultsTerjadi kontraksi akibat permintaan domestik yang tidak berubah dan berkurangnya perekrutan perusahaan lokal.
Activities in an automotive assembly plant for Suzuki-brand cars in Bekasi, West Java, in this file photo. BMI Research puts Indonesia in its to-watch list as the market of 250 million population is still widely untouched, hence giving rooms for rapid growth in several sectors that include manufacturing. (Kompas/Totok Wijayanto)
Pengusaha manufaktur Indonesia masih pesimistis terhadap prospek pertumbuhan industri manufaktur, karena permintaan domestik terus melemah hingga menekan produksi, pembelian, dan lapangan kerja sepanjang bulan Juni. Kondisi tersebut oleh para ahli disebut sebagai tanda-tanda menurunnya kesehatan sektor manufaktur.
Purchasing Managers’ Index (PMI) untuk industri manufaktur Indonesia turun dari 47,4 pada Mei menjadi 46,9 pada Juni lalu. Ini menjadi PMI terendah kedua sejak Agustus 2021. Yang terendah pertama adalah PMI April tahun ini. PMI adalah indeks yang mengukur arah tren industri. Angka menurun menunjukkan melemahnya tren.
PMI Juni juga menjadi yang ketiga, secara berurutan, indeks tetap di bawah ambang batas 50 poin yang memisahkan antara ekspansi dari kontraksi.
Turunnya PMI mencerminkan penurunan yang lebih tajam di sisi pesanan baru dan produksi. Penurunan penjualan terutama didorong oleh turunnya jumlah pelanggan domestik. Sementara itu, pesanan ekspor secara umum tidak berubah setelah dua bulan berturut-turut mengalami kontraksi. “Penurunan penjualan sebagian besar didorong oleh [kondisi] domestik, karena penjualan ekspor stabil pada bulan tersebut,” kata Usamah Bhatti, ekonom di S&P Global Market Intelligence, dalam rilis yang diterbitkan pada Selasa 1 Juli.
“Melemahnya total pesanan baru mendorong perusahaan untuk melakukan langkah-langkah pengurangan biaya, dengan mengurangi jumlah tenaga kerja dan menekan aktivitas jual beli.”
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.