Popularitas Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang konsisten hingga tahun terakhir masa jabatannya bisa jadi tantangan bagi partainya sendiri, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang saat ini adalah partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa. Pasalnya, Presiden terlihat punya pilihan sendiri terkait penggantinya dalam pemerintahan, sementara para pendukungnya juga beralih ke Prabowo Subianto yang telah tiga kali maju dalam pilpres.
Tingkat dukungan untuk Jokowi mencapai 70 persen dalam jajak pendapat publik, sebuah pencapaian yang patut membuat iri semua presiden dalam masa jabatan terakhir mereka, dalam demokrasi mana pun di dunia. Jokowi berhasli membuktikan asumsi salah para pengkritiknya yang mengira bahwa dalam tahap ini dia akan menjadi pemimpin yang lembek.
Tetapi meskipun dia masih dipercaya ratusan ribu pendukung setia yang bersiap mengikuti langkahnya, pengusaha cerdik yang berubah menjadi politisi tersebut membuat semua orang menebak-nebak sosok yang ia pilih sebagai pengganti saat masa jabatannya usai nanti.
Jokowi hadir ketika PDI-P secara resmi mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Namun, dia tidak menunjukkan indikasi menjauhkan diri, atau menarik putra serta kelompok pendukungnya, dari posisi menjadi sekutu dekat Prabowo.
Ganjar sedang di bawah tekanan agar bisa meraih posisi puncak, setelah kedudukannya sempat bergeser gara-gara keputusan PDI-P menyabot peluang Indonesia menjadi tuan rumah World Cup U-20 FIFA 2023. Dan ketidakpastian yang ditunjukkan Jokowi tidak akan membantu upaya Ganjar merebut kembali posisinya di puncak hasil jajak pendapat.
Bahkan, para analis mencatat, pencalonan Ganjar yang mengejutkan, yang menurut para eksekutif diputuskan setelah ketua PDI-P Megawati Soekarnoputri berkonsultasi dengan Presiden, juga tidak berhasil membuat sang gubernur menjadi teratas dalam jajak pendapat, seperti yang diharapkan banyak orang.
Survei Litbang Kompas baru-baru ini menemukan bahwa dalam simulasi pemilu tiga putaran, nama Prabowo memimpin dengan dukungan 24,5 persen dari 1.049 responden. Ganjar dan Anies sang tokoh oposisi berada setelah Ganjar, masing-masing dengan 22,8 dan 13,6 persen.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.