eberapa tahun terakhir, dunia digoyang maraknya kudeta militer dan tindakan keras terhadap kebebasan sipil. Telah terjadi kemunduran demokrasi akut di banyak negara. Kondisi semakin parah akibat ketidakakuratan informasi yang tersebar luas. Dampaknya, ruang sipil menjadi kurang efektif sekaligus tidak ramah.
Sejumlah negara, termasuk anggota ASEAN, bagai menapaki jalan menuju otokrasi. Itulah alasan mengapa jurnalisme berkewajiban menjalankan tugas sebagai penjaga demokrasi, penyaji fakta, dan pengawas kekuasaan. Kekuatan tersebut sedang sangat dibutuhkan di Indonesia, yang beberapa bulan lagi akan menggelar pemilihan umum.
Senin kemarin, topik kemerosotan demokrasi menjadi bahasan Presiden Timor-Leste José Ramos-Horta, yang berbicara dalam sebuah dialog yang jadi bagian di acara perayaan ulang tahun ke-40 The Jakarta Post. Presiden Timor-Leste menyesalkan terjadinya kemunduran demokrasi dalam dalam beberapa tahun terakhir, khususnya kudeta dan pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlanjut di Myanmar, negara anggota ASEAN.
“Saat ini, di jantung ASEAN, di Myanmar, puluhan juta orang disandera di negara mereka sendiri. Mereka merasa ditinggalkan, dikhianati oleh komunitas internasional,” kata Ramos-Horta yang pernah menerima Nobel Perdamaian pada 1996. Pernyataan tersebut muncul
setelah Timor-Leste mengungkapkan rasa putus asa melihat lambannya perhimpunan, yang saat ini diketuai Indonesia, menyelesaikan konflik Myanmar. Timor-Leste sedang berencana masuk dalam keanggotaan ASEAN.
Timor-Leste, ditandai sebagai negara yang merdeka melalui perjuangan berdarah, telah susah payah menegakkan demokrasinya sejak merdeka pada 2002.
Kejadian sebaliknya menimpa pemenang pemilihan umum Thailand, Pita Limjaroenrat. Juni lalu, upayanya menjadi perdana menteri diblokir oleh pemerintah petahana yang didukung militer Bangkok. Kemudian, masih ada lagi pemilihan umum yang bersifat sepihak yang terjadi di Kamboja. Pemilu tersebut penuh ancaman dan penekanan untuk melanjutkan dinasti politik orang kuat negara itu, Hun Sen.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.