alam Pidato Kenegaraannya tahun ini, Presiden Joko “Jokowi” Widodo memicu perdebatan saat melaporkan seberapa besar Indonesia berhasil meraih “kepercayaan internasional” selama bertahun-tahun.
Dia menggaungkan keberhasilan G20 Indonesia tahun lalu, di tengah persaingan global yang semakin tajam. Ia juga membanggakan kepemimpinan Indonesia di ASEAN. Keduanya dia ambil sebagai contoh bahwa Indonesia sebagai “kekuatan menengah” terus bertumbuh, hingga mampu menyatukan kekuatan-kekuatan besar dunia dalam sebuah pertemuan di ibu pertiwi.
Jokowi menekankan bahwa peningkatan status global bangsa ini tidak boleh disia-siakan. Ia bahkan berusaha untuk menyederhanakan pemahaman agar mudah dimengerti masyarakat banyak, dengan memberi perbandingan yang lebih umum. Ia katakan, meskipun kepercayaan global tidak dapat dikonsumsi, tidak seperti beras, namun kepercayaan global tetap menjadi aspek kunci dalam menjaga kepentingan nasional yang tercantum dalam visi Indonesia Emas 2045.
Visi tersebut menggambarkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia dalam 20 tahun ke depan. Visi tersebut dicapai melalui, antara lain, hilirisasi industri mineral kritis dan memanfaatkan bonus demografi untuk mengembangkan sumber daya manusia.
“Dengan tingkat kepercayaan internasional yang tinggi, kredibilitas kita akan semakin diakui, dan kedaulatan kita akan semakin dihormati. Suara Indonesia akan didengar, sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi,” kata Presiden dengan tegas.
Lebih lanjut, terkait pidatonya tentang RAPBN 2024, Presiden ditafsirkan oleh beberapa ahli telah memberi lindung nilai terhadap risiko eksternal dengan memperbesar kekuatan dalam negeri.
Pidato Presiden dengan cermat merangkum aspek kebijakan luar negeri dalam kurun sembilan bulan pemerintahaan Jokowi, yang oleh beberapa analis disebut sebagai Jokowinomics. Sementara itu, analis lain berpendapat bahwa kecenderungan untuk memprioritaskan keuntungan ekonomi di atas stabilitas regional dan global berisiko menjadi bumerang bagi kepentingan domestik.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.