TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Semakin banyak yang meminta dana kampanye diselidiki

Dio Suhenda and Nur Janti (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Tue, December 19, 2023

Share This Article

Change Size

Semakin banyak yang meminta dana kampanye diselidiki Financial Transactions Reporting and Analysis Center (PPATK) head Ivan Yustiavandana attends a hearing with lawmakers at the House of Representatives on Jan. 31, 2022. (Antara/Galih Pradipta)
Read in English
Indonesia Decides

Dugaan aliran uang haram untuk kampanye pemilu 2024 muncul setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) baru-baru ini mencatat adanya transaksi mencurigakan. Transaksi tersebut jumlahnya sangat besar dan dilakukan menjelang pemilu Februari 2024.

Kecurigaan tersebut, jika terbukti, dapat menimbulkan masalah terkait integritas pemilu tahun depan, apalagi jika melibatkan kandidat yang diunggulkan. Karena itu, ada tekanan pada pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan setepat-tepatnya.

Hanya beberapa hari setelah debat calon presiden pertama yang cukup panas pada minggu lalu, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa jumlah transaksi mencurigakan yang dicatat oleh lembaga tersebut meningkat menjadi lebih dari dua kali lipat setelah masa kampanye resmi dimulai pada 28 November.

Belum ada angka resmi yang dirilis, namun Ivan mengatakan bahwa angka rupiahnya mencapai triliunan. Ia juga menyatakan bahwa pihaknya sudah melapor pada aparat penegak hukum, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Pada Jumat 15 Desember, Ivan mengatakan bahwa PPATK telah menandai transaksi dari rekening bank selain rekening yang khusus diperuntukkan bagi pendanaan kampanye para kandidat. Rekening ini dikenal sebagai RKDK.

Ivan mengatakan kepada Tempo.co bahwa pada hari yang sama lembaga tersebut juga menemukan beberapa kampanye yang didanai dari hasil pengoperasian tambang ilegal. Ada juga penyelewengan dana dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Tengah.

Terkait hal tersebut, Ivan mengatakan PPATK telah mencatat total 27 peminjam yang meminjam dana yang total berjumlah Rp100 miliar sejak tahun lalu. Dana pinjaman tersebut segera ditarik dari rekening peminjam dan disimpan di rekening bank milik seseorang yang diidentifikasi hanya dengan inisial, yaitu MIA. Menurut PPATK, MIA bertindak untuk kepentingan partai politik yang tidak disebutkan namanya.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Semakin banyak yang meminta dana kampanye diselidiki

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.