BMKG mengatakan bahwa monsoon Asia, yang membawa banyak angin dan uap air pembentuk awan ke wilayah tengah dan selatan kepulauan Indonesia, bisa jadi berkontribusi terhadap terbentuknya angin puyuh. Angin ini biasanya disertai hujan deras.
aru-baru ini, terjadi fenomena alam angin puyuh di beberapa wilayah di Jawa Barat. Peristiwa tersebut telah membuat para ilmuwan iklim memprediksi bahwa akan intensitas badai akan bertambah di seluruh Indonesia, akibat krisis iklim yang sedang berlangsung.
Rabu 21 Februari lalu, di media sosial beredar video tentang angin puting beliung di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Video itu merekam sebuah kolom udara yang berputar, menerbangkan puing-puing bangunan di kawasan tersebut.
Keesokan harinya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi bahwa angin puyuh telah melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu. Bencana terjadi antara pukul 15.30 hingga 16.00.
Pengukuran yang dilakukan di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Bandung, menunjukkan bahwa perkiraan puncak kecepatan angin adalah 36,8 kilometer per jam.
BMKG menyebutkan bahwa monsoon Asia, atau angin muson, yang membawa banyak angin dan uap air pembentuk awan ke wilayah tengah dan selatan kepulauan Indonesia, bisa jadi berkontribusi terhadap terbentuknya angin puyuh. Angin ini biasanya disertai dengan hujan deras. Angin muson sendiri terjadi karena terdapat perbedaan suhu antara daratan dan permukaan laut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebutkan bahwa angin puting beliung telah merusak 534 bangunan baik rumah, pabrik, dan pertokoan di kedua kabupaten, Bandung dan Sumedang. Setidaknya 21 orang terluka di Kabupaten Bandung dan 12 lainnya di Sumedang. Lalu, lebih dari 1.400 orang mengungsi ke tempat penampungan sementara yang didirikan oleh pihak berwenang.
Rabu lalu, petugas pemerintah dan dan warga telah membersihkan puing-puing bangunan dan pohon tumbang di kedua kabupaten tersebut.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.