Namun, acara pada hari Rabu dihentikan setelah Hasyim mengumumkan bahwa semua komisioner KPU dipanggil oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada pukul 09.00 pagi. Panggilan tersebut terkait investigasi atas dugaan kebocoran data dari daftar pemilih 2024.
Tabulasi suara untuk pemilihan umum 2024 dimulai pada Rabu pagi. Tabulasi dimulai di tengah keraguan tentang kredibilitas data pemilu dan penyelidikan etik terhadap perilaku ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari serta komisioner lainnya.
Dua minggu setelah pemungutan suara pemilu satu hari terbesar di Indonesia selesai, KPU mulai menghitung dan memverifikasi suara di tingkat nasional. KPU menempatkan suara dari luar negeri, yang berasal dari 36 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), sebagai agenda utama.
Namun, acara pada hari Rabu dihentikan setelah Hasyim mengumumkan bahwa semua komisioner KPU telah dipanggil oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada pukul 09.00 pagi. Panggilan tersebut terkait investigasi atas dugaan kebocoran data dari daftar pemilih 2024.
Pengaduan diajukan ke DKPP oleh seseorang yang diidentifikasi sebagai Rico Nufiansyah Ali. Dalam pengaduan, disebutkan terdapat tindakan tidak akuntabel dan tidak profesional yang dilakukan oleh KPK, yang menyebabkan terjadinya kebocoran data pribadi yang tersimpan dalam daftar pemilih tetap 2024.
Terlepas dari pemanggilan tersebut, DKPP mengizinkan Hasyim untuk membuka sidang pleno Rabu pagi untuk tabulasi suara, sebelum para komisioner menuju ke sidang etik.
"Kami sudah menyampaikan kepada pimpinan DKPP bahwa kami akan membuka pleno terlebih dahulu," ujar Hasyim di awal pertemuan.
Sore itu, Hasyim dan komisioner lainnya kembali ke kantor KPU di Jakarta Pusat untuk melanjutkan rapat pleno penghitungan suara. Di sana, mereka dihadapkan pada serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh perwakilan partai politik, yang menyatakan keraguan mereka terhadap cara KPU menangani data pemilu.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.