Analis Usep Saepul Ahyar dari lembaga think tank Populi Center mengatakan bahwa di usia sekarang, Prabowo mungkin sulit melakukan blusukan yang menuntut kekuatan fisik, meski ia ingin melakukannya.
ejak menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur Jakarta, Presiden Joko “Jokowi” Widodo dikenal dengan aktivitas blusukan atau kunjungan dadakan. Ini langkah khas miliknya agar dapat berinteraksi dengan masyarakat, mendengarkan kebutuhan mereka, dan melihat langsung penerapan kebijakannya di lapangan.
Untuk menjaga citranya sebagai orang biasa, Presiden sering bergaul dengan masyarakat kelas pekerja. Ia tak segan mengenakan sepatu murah, menikmati makanan bersama orang-orang di kedai jajanan kaki lima, bersepeda di hari-hari bebas kendaraan bermotor yang ramai pada suatu Minggu pagi, dan berfoto selfie dengan masyarakat serta jurnalis.
Mungkin salah satu blusukan Jokowi yang paling terkenal adalah yang ia lakukan di hari-hari awal masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta pada 2012. Saat itu, dengan mengenakan kemeja batik khas orang kantoran, ia masuk ke saluran pembuangan limbah untuk memeriksa sistem drainase. Ia melakukan hal itu karena Jakarta sering mengalami banjir.
Kini, bahkan ketika masa jabatannya yang kedua dan terakhir akan usai, Jokowi tetap berkunjung ke Lampung untuk memeriksa sendiri rumah sakit dan sistem irigasi. Setelahnya, ia berjalan-jalan masuk pasar tradisional, lalu mengobrol dengan pemilik kios, menanyakan kepuasan mereka atas harga-harga komoditas.
Blusukan dadakan yang dilakukannya adalah salah satu alasan di balik kepopuleran Jokowi yang terjaga hingga kini. Tingkat dukungan terhadapnya tetap konsisten tinggi, bahkan menjelang akhir jabatannya, yaitu lebih dari 70 persen.
Blusukan bahkan menjadi tren baru di kalangan politisi yang ingin mendongkrak popularitas. Hal itu dilakukan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kini, dengan bersiapnya Prabowo Subianto mengambil alih kendali pemerintahan dari Jokowi, timbul pertanyaan: Apakah sebagai presiden terpilih yang telah berjanji untuk melanjutkan program kebijakan Jokowi, Prabowo juga akan melanjutkan gaya blusukan pendahulunya?
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.