TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Tradisi ‘blusukan’ akan terhambat setelah transisi kekuasaan

Analis Usep Saepul Ahyar dari lembaga think tank Populi Center mengatakan bahwa di usia sekarang, Prabowo mungkin sulit melakukan blusukan yang menuntut kekuatan fisik, meski ia ingin melakukannya.

Yerica Lai (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Sun, July 21, 2024 Published on Jul. 21, 2024 Published on 2024-07-21T18:59:13+07:00

Change text size

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Tradisi ‘blusukan’ akan terhambat setelah transisi kekuasaan President Joko "Jokowi" Widodo visits a drugstore on July 23, 2021, in Bogor, West Java, during one of his "blusukan" impromptu visits, to check the availability of some drugs used to treat COVID-19. (Courtesy of Presidential Press Bureau/-)
Read in English

S

ejak menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur Jakarta, Presiden Joko “Jokowi” Widodo dikenal dengan aktivitas blusukan atau kunjungan dadakan. Ini langkah khas miliknya agar dapat berinteraksi dengan masyarakat, mendengarkan kebutuhan mereka, dan melihat langsung penerapan kebijakannya di lapangan.

Untuk menjaga citranya sebagai orang biasa, Presiden sering bergaul dengan masyarakat kelas pekerja. Ia tak segan mengenakan sepatu murah, menikmati makanan bersama orang-orang di kedai jajanan kaki lima, bersepeda di hari-hari bebas kendaraan bermotor yang ramai pada suatu Minggu pagi, dan berfoto selfie dengan masyarakat serta jurnalis.

Mungkin salah satu blusukan Jokowi yang paling terkenal adalah yang ia lakukan di hari-hari awal masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta pada 2012. Saat itu, dengan mengenakan kemeja batik khas orang kantoran, ia masuk ke saluran pembuangan limbah untuk memeriksa sistem drainase. Ia melakukan hal itu karena Jakarta sering mengalami banjir.

Kini, bahkan ketika masa jabatannya yang kedua dan terakhir akan usai, Jokowi tetap berkunjung ke Lampung untuk memeriksa sendiri rumah sakit dan sistem irigasi. Setelahnya, ia berjalan-jalan masuk pasar tradisional, lalu mengobrol dengan pemilik kios, menanyakan kepuasan mereka atas harga-harga komoditas.

Blusukan dadakan yang dilakukannya adalah salah satu alasan di balik kepopuleran Jokowi yang terjaga hingga kini. Tingkat dukungan terhadapnya tetap konsisten tinggi, bahkan menjelang akhir jabatannya, yaitu lebih dari 70 persen.

Blusukan bahkan menjadi tren baru di kalangan politisi yang ingin mendongkrak popularitas. Hal itu dilakukan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Morning Brief

Every Monday, Wednesday and Friday morning.

Delivered straight to your inbox three times weekly, this curated briefing provides a concise overview of the day's most important issues, covering a wide range of topics from politics to culture and society.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Kini, dengan bersiapnya Prabowo Subianto mengambil alih kendali pemerintahan dari Jokowi, timbul pertanyaan: Apakah sebagai presiden terpilih yang telah berjanji untuk melanjutkan program kebijakan Jokowi, Prabowo juga akan melanjutkan gaya blusukan pendahulunya?

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Tradisi ‘blusukan’ akan terhambat setelah transisi kekuasaan

Rp 35,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 35,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.

Share options

Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!

Change text size options

Customize your reading experience by adjusting the text size to small, medium, or large—find what’s most comfortable for you.

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!

Continue in the app

Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.