Pada 1 Oktober lalu, panitia seleksi ketua KPK telah menyerahkan daftar calon ketua dan anggota dewan pengawas pada Presiden, untuk ditinjau sebelum diserahkan kepada DPR.
Tokoh-tokoh yang terkoneksi dengan Kepolisian Nasional dan badan pengawas kepolisian telah dimasukkan dalam daftar akhir calon pimpinan dan anggota dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kenyataan tersebut memupus harapan bahwa lembaga antikorupsi akan benar-benar independen setelah pejabat barunya dilantik kelak.
Panitia seleksi ketua KPK, yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf Ateh, menyerahkan daftar akhir calon pimpinan dan anggota dewan pengawas kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Selasa lalu.
Presiden bertemu para anggota panitia seleksi di ruang tunggu Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, sesaat sebelum bertolak ke Nusa Tenggara Timur untuk kunjungan kerja.
“Kami telah menetapkan kriteria dalam menyeleksi calon, yakni integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas. Reputasi dan kepercayaan publik juga menjadi pertimbangan penting bagi kami,” kata Wakil Ketua Pansel Arif Satria, seperti yang dikutip kompas.com.
Dalam daftar, terdapat 10 nama calon pimpinan lembaga antikorupsi dan 10 orang lainnya yang lolos seleksi tahap akhir sebagai Dewan Pengawas KPK.
Ke-20 calon tersebut telah lolos tahap seleksi wawancara. Mereka juga telah mengikuti tes kesehatan yang dilaksanakan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.