TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Jokowi melakukan lawatan perpisahan di akhir masa jabatan
Pekan ini, Jokowi memanfaatkan momen kunjungan ke pasar tradisional di Nusa Tenggara Timur untuk meminta maaf atas segala kekurangan pemerintahannya.
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
President Joko “Jokowi“ Widodo inspects the Temef Dam after inaugurating it in South Timor Tengah regency, East Nusa Tenggara (NTT) on Oct. 2, 2024. (Antara/Sigid Kurniawan)
Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah melakukan lawatan terakhirnya ke seluruh negeri. Kesempatan itu ia manfaatkan untuk pamit kepada rakyat, dan menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan pemerintahannya selama satu dekade.
Setelah menyelesaikan dua periode jabatan penuh, Jokowi akan mengundurkan diri pada 20 Oktober. Tampuk kepemimpinan akan ia serahkan kepada penggantinya, Prabowo Subianto, dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.
Jadwal Presiden selama beberapa minggu terakhir dipadati perjalanan dinas ke berbagai daerah di seluruh nusantara. Ia memanfaatkannya untuk menyapa masyarakat, mengunjungi pasar tradisional, atau meresmikan infrastruktur baru.
Pekan ini, pada Rabu, dalam kunjungannya ke sebuah pasar tradisional di Nusa Tenggara Timur, Jokowi meminta maaf atas segala kekurangan pemerintahannya. Ia melakukan hal itu setelah mengecek ketersediaan kebutuhan pokok, sekaligus melihat harganya, di pasar tersebut.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan, juga segala kebijakan, yang mungkin tidak berkenan di hati semua orang," kata Jokowi. Ia mengatakannya kepada para pedagang pasar dan warga setempat melalui pengeras suara. "Saya manusia biasa yang penuh cela, penuh kekurangan, penuh kekhilafan," imbuhnya.
