Kekecewaan terhadap langkah-langkah penghematan yang diumumkan pemerintahan Prabowo, demi mendanai program yang ada dalam janji kampanyenya yang ambisius, tumpah ke jalan pekan lalu. Ribuan mahasiswa berunjuk rasa menentang pemotongan anggaran dan kebijakan lain yang mereka katakan "tidak pro-rakyat".
Presiden Prabowo Subianto menghadapi ujian besar bagi kepemimpinannya. Pasalnya, tanda-tanda perbedaan pendapat terkait pemerintahan barunya telah muncul dalam bentuk protes mahasiswa. Ada kemungkinan akan muncul pula partai oposisi.
Kekecewaan terhadap langkah-langkah penghematan yang diumumkan pemerintahan Prabowo, untuk mendanai janji-janji kampanyenya yang ambisius, tumpah ke jalan pada pekan lalu. Ribuan mahasiswa berunjuk rasa menentang pemotongan anggaran dan kebijakan lain yang mereka katakan "tidak pro-rakyat".
Protes, yang diberi tema Indonesia Gelap, dimulai Senin lalu. Awalnya, protes direncanakan akan berakhir pada Kamis di depan Istana Presiden di Jakarta. Namun, pada Jumat, mahasiswa terus berunjuk rasa di beberapa kota besar Indonesia. Para aktivis dan pekerja bergabung dengan mereka dalam demonstrasi menentang program-program mahal Prabowo.
Ketegangan meningkat pada Jumat malam, ketika demonstrasi di Jakarta dan Makassar berubah menjadi ajang kekerasan. Para pengunjuk rasa melemparkan petasan dan bom molotov ke arah polisi. Lemparan itu dibalas tembakan gas air mata dan meriam air, dalam upaya membubarkan massa.
Protes selama sepekan tersebut menandai perlawanan besar-besaran untuk yang pertama kalinya pada Prabowo dan pemerintahannya, dalam empat bulan masa jabatannya sebagai presiden. Hal itu menjadikannya presiden pertama dalam sejarah pasca-Reformasi Indonesia yang paling cepat menuai protes jalanan sejak menjabat.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.