Kontroversi terbaru adalah penunjukan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan sesama anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk program Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Indonesia.
Baru-baru ini, serangkaian tuduhan nepotisme dan kronisme di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah memancing kecaman publik. Para ahli telah memperingatkan potensi dampaknya pada efektivitas dan akuntabilitas pemerintah.
Kontroversi terbaru adalah penunjukan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan sesama anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk program FOLU Net Sink 2030. FOLU, akronim dari forestry and other land use. Sedangkan FOLU Net Sink adalah program nasional Indonesia untuk mencapai penyerapan emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari mitigasi perubahan iklim.
Menteri yang juga menjabat sebagai sekretaris jenderal PSI itu mengangkat dirinya sendiri, wakil ketua partai Andy Budiman, dan sedikitnya sepuluh anggota partai lainnya, termasuk istri Andy, Suci Mayang Sari, untuk masuk dalam jajaran pengurus Kantor Manajemen Operasional (Operation Management Office atau OMO) program tersebut. Hal ini memicu reaksi publik yang menganggap ada kronisme dan potensi penyalahgunaan dana.
Pengguna media sosial dan sejumlah anggota DPR dari partai politik lain meminta negara-negara donor untuk mempertimbangkan kembali pendanaan mereka bagi program tersebut.
Raja belum mengomentari pengangkatannya, tetapi ia menepis kekhawatiran terkait potensi penyalahgunaan dana.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.