Awal minggu ini, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memperkirakan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat, atau tiga hari sebelum Idul Fitri. Ia menyarankan para pemudik untuk memulai perjalanan lebih awal agar terhindar dari kemacetan.
Tahun ini, Indonesia bisa jadi akan mengalami Idul Fitri yang lebih sepi. Hal itu mungkin terjadi karena jumlah orang yang mengikuti tradisi mudik lebih sedikit. Idul Fitri kali ini berlangsung di tengah kesulitan keuangan, PHK yang makin banyak terjadi, dan langkah-langkah penghematan besar-besaran Presiden Prabowo Subianto.
Pada awal pekan ini, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memperkirakan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat, atau tiga hari sebelum Idul Fitri. Ia sarankan para pemudik memulai perjalanan lebih awal agar terhindar dari kemacetan. Sebelumnya, pemerintah telah memajukan tanggal mulai liburan sekolah, juga menerapkan kebijakan bekerja dari mana saja (work from anywhere atau WFA) bagi para pegawai pemerintah. Kebijakan itu diambil untuk membantu mendistribusikan arus mudik secara lebih merata.
Operator jalan tol milik negara PT Jasa Marga mengatakan bahwa sekitar 955.000 kendaraan telah meninggalkan Jabodetabek dari Jumat hingga Rabu 26 Maret. Mayoritas dari pemudik berkendara ke arah timur, menuju ke jalan tol Trans-Jawa dan Bandung, Jawa Barat. Sebagian lagi menuju ke arah barat, mengarah ke Merak, juga ke arah selatan menuju Puncak.
Angka pemudik tersebut tercatat 1,5 persen lebih tinggi, jika dibandingkan dengan jumlah pemudik di periode yang sama pada Idul Fitri tahun lalu. Meski begitu, tahun ini hanya gerbang tol yang menuju jalan tol Trans-Jawa yang mengalami lonjakan kendaraan yang signifikan.
Hingga Rabu, divisi regional Nusantara Jasa Marga melaporkan terjadi penambahan angka pengguna lalu lintas sebesar 4 persen di empat jalan tol di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Jumlah kendaraan di ruas tersebut, bertambah sekitar 7.000 jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan di hari biasa.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.