roposal berisi empat poin saran Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk mengakhiri perang di Ukraina telah membuat gusar Ukraina dan komunitas internasional. Usulan itu dinilai bertentangan dengan posisi PBB, yang secara resmi diikuti oleh Indonesia, bahwa Moskow harus menarik pasukan militernya tanpa syarat.
Kementerian Luar Negeri belum menanggapi pidato yang disampaikan Prabowo dalam Dialog Shangri-La di Singapura pada hari Sabtu. Bisa jadi alasannya adalah menghindari polemik terbuka dengan Menteri Pertahanan. Karena sekecil apa pun, pertentangan bisa menimbulkan anggapan adanya perpecahan di dalam kabinet. Namun, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan kepada wartawan, Selasa lalu, bahwa dia akan segera memanggil Prabowo untuk mengklarifikasi ucapannya.
Apakah pernyataan Prabowo akan merugikan Indonesia di tatanan internasional? Sepertinya tidak, karena dunia tahu Indonesia secara konsisten menentang invasi atas negara berdaulat. Meski begitu, mungkin akan ada kejutan besar bagi Prabowo, karena komunitas internasional sekarang punya pandangan lebih jelas terkait salah satu calon presiden Indonesia tersebut.
Usulan Prabowo untuk mengakhiri perang Ukraina adalah mengadakan gencatan senjata, meminta kedua pihak mundur 15 kilometer dari garis depan untuk membentuk zona penyangga demiliterisasi, meminta pasukan penjaga perdamaian PBB memantau gencatan senjata, dan meminta PBB memimpin referendum agar masyarakat yang menentukan wilayah yang disengketakan boleh dimiliki negara mana. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov serta merta menolak gagasan itu.
"Semua terdengar seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia," katanya dalam panel terpisah di konferensi tersebut, seperti dikutip AFP. "Kami tidak membutuhkan mediator yang datang kepada kami [dengan] rencana aneh ini."
Dialog Shangri-La, salah satu KTT pertahanan tahunan paling bergengsi di Asia, diadakan dari 2 hingga 4 Juni tahun ini. Pembicara pada acara tersebut termasuk pejabat tinggi, jenderal, dan cendekiawan dari negara-negara di Asia-Pasifik.
Meski usulan Prabowo tidak akan mengubah pandangan Indonesia sebagai pendukung resolusi PBB yang mengutuk invasi ke Ukraina, pernyataan Prabowo menarik perhatian internasional karena ia akan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2024. Ini adalah kali ketiga ia mencoba menjadi presiden Indonesia.
Pidato Prabowo menampilkan isyarat tentang aspirasi kebijakan luar negerinya. Dia melihat dirinya sendiri sebagai manajer urusan diplomasi, pertahanan, dan militer yang kuat serta aktif. Dan di Singapura, Prabowo tampak menggambarkan dirinya sebagai calon pemimpin Indonesia yang kuat – secara politik, ekonomi, dan militer.
Presiden Jokowi melakukan perjalanan ke Moskow dan Kyiv tahun lalu, membawa undangan bagi Presiden Vladimir Putin dan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menghadiri KTT G20 di Bali. Putin tidak hadir, sementara Zelenskyy berpidato di forum meski hanya melalui video. Indonesia mengutuk invasi tetapi menolak berpartisipasi dalam memboikot Rusia secara ekonomi.
Tahun lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida adalah pembicara utama dalam Dialog Shangri-La. Tahun ini, PM Australia Anthony Albanese yang menjadi pembicara kunci. "Selama dua dekade, forum yang sangat dihormati ini telah menyatukan para ahli pertahanan dan diplomasi. Forum ini telah membuktikan pemahaman jangka panjang bahwa membangun perdamaian, keamanan, dan stabilitas bergantung pada kemampuan strategis dan kapasitas diplomatik yang saling memperkuat," kata Albanese dalam KTT.
Prabowo, Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup, dan Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrel Fonteles tampil di sesi ketiga.
Selama sesi tanya jawab, Prabowo dihujani pertanyaan terkait usulannya soal Ukraina. Presentasi resminya memperjelas bahwa dia tidak berbicara sebagai perwakilan resmi Indonesia untuk negosiasi formal. “Posisi Indonesia sudah jelas. Di PBB, kami memilih menentang invasi Rusia,” kata Prabowo.
Prabowo semestinya bisa berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri lebih dulu saat mengetahui bahwa dialog akan membicarakan perang Ukraina, betapapun mulia niatnya mengusulkan rencana perdamaian tersebut. Posisi Indonesia tetap tidak berubah terkait Ukraina, dan dunia sudah mengetahui hal itu.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.