TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Manfaatkan momen

Dengan meriah, Pekan Olahraga Nasional (PON) edisi ke-21 dibuka. Kemeriahan menandai sejarah, untuk pertama kalinya, tahun ini dua provinsi menjadi tuan rumah acara multi-olahraga tersebut.

Editorial board (The Jakarta Post)
Jakarta
Fri, September 13, 2024

Change text size

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Manfaatkan momen A spectacular fireworks show opens the 21st National Games (PON XXI) on Sept. 9, 2024 at Harapan Bangsa Stadium in Banda Aceh, Aceh province. Hosted in Aceh and North Sumatra (Sumut), around 13,000 athletes from 38 provinces are competing in 65 sports during PON XXI Aceh-Sumut 2024, which runs until Sept. 20. (Antara Foto/Aprillio Akbar)
Read in English

P

esta Olahraga Nasional (PON) 2024 yang diselenggarakan bersama oleh dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara, sejauh ini telah menampilkan bakat olahraga Indonesia yang luar biasa.

Dengan sekitar 13.000 atlet yang berpartisipasi dalam 65 cabang olahraga, ajang ini menunjukkan kedalaman bakat dan potensi yang dimiliki negara ini. PON tahun ini sangat bersejarah, karena untuk pertama kalinya ajang ini diadakan di dua provinsi. Hal itu menegaskan karakter nasional dalam berkompetisi dan potensinya untuk memperkuat persatuan.

Meski semangat para atlet kita untuk sukses di PON patut diacungi jempol, tetapi sudah saatnya pemerintah memanfaatkan peluang tersebut untuk lebih memperbaiki pembangunan olahraga nasional.

Prestasi olahraga tidak bisa hanya berhenti di PON saja. Seharusnya, PON menjadi batu loncatan meraih ambisi yang lebih besar di kancah global.

PON bukan sekadar ajang bertanding bagi para atlet, tetapi merupakan bagian penting dari siklus yang jauh lebih besar. Siklus ini mengarah ke Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games), Asian Games, dan pada akhirnya Olimpiade.

Proses ini penting bagi kebangkitan Indonesia di kancah olahraga internasional. Dan kebangkitan ini ini memerlukan pendekatan holistik terhadap investasi dan pengembangan olahraga.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Pemerintah sekarang harus melihat lebih jauh dari menjadikan PON sekadar tontonan. Pemerintah harus berinvestasi pada infrastruktur serta dukungan yang memungkinkan para atlet, terutama yang berada di wilayah timur Indonesia, untuk berkembang di kancah internasional.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo, dalam pidato pembukaannya awal pekan ini, berbicara tentang penggunaan PON sebagai wadah untuk mencetak atlet-atlet kelas dunia. Pernyataan itu harus diwujudkan dalam tindakan.

Kisah sukses yang muncul dari PON harus dipupuk dengan peningkatan pendanaan negara. Dengan begitu, tidak ada talenta yang belum dimanfaatkan atau terbelakang.

Namun investasi negara saja tidak cukup. Pendekatan Indonesia terhadap olahraga perlu menggabungkan kolaborasi keuangan yang lebih kuat dengan pemerintah daerah dan sektor swasta.

Dana sebesar Rp811 miliar ($52,7 juta dolar Amerika) yang dikeluarkan untuk fasilitas PON merupakan indikator jelas betapa besarnya investasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan atlet di tingkat nasional. Di sisi ini, untuk bersaing secara global, dunia usaha swasta dan pemerintah daerah juga harus memainkan peran yang sama besarnya.

Mendorong sektor swasta untuk mensponsori acara, mendukung klub, dan memberi beasiswa kepada atlet secara individu dapat meringankan beban negara. Selain itu, sektor swasta yang terlibat bisa menumbuhkan budaya olahraga yang lebih kompetitif dan profesional.

Tren yang digunakan Indonesia saat ini dalam memanfaatkan talenta asing, khususnya di bidang sepak bola, memang bermanfaat. Tapi, hal itu tidak dapat dijadikan satu-satunya strategi negara.

Rekrutmen atlet keturunan asing tentu saja memberi keunggulan kompetitif pada beberapa cabang olahraga. Namun, hal ini tidak berkelanjutan dan tidak mencerminkan potensi besar yang dimiliki Indonesia.

Sebaliknya, lebih banyak fokus harus diberikan pada pengembangan bakat-bakat lokal, terutama yang berada di wilayah-wilayah terluar dan terjauh. Mereka sering kali luput dari perhatian, padahal mereka bisa jadi atlet yang paling berdedikasi.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kebanggaan nasional tetapi juga memastikan bahwa prestasi olahraga dapat diakses oleh seluruh warga negara.

Selain itu, olahraga dapat menjadi motivator yang kuat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam hal kebugaran dan kesehatan. Menurut berbagai penelitian kesehatan, terdapat ruang untuk peningkatan kebugaran fisik yang signifikan di seluruh masyarakat, yang dapat diatasi melalui keterlibatan yang lebih luas dalam olahraga.

Mendorong masyarakat yang lebih sehat dan aktif harus dimulai di sekolah dan komunitas, dengan program dan kompetisi olahraga regional mendapatkan dukungan yang lebih besar.

Saat negara ini bergembira ria menyambut kembalinya para atlet dari Paralimpiade Paris 2024, ada baiknya kita renungkan juga cara kita dapat memastikan bahwa kesuksesan global seperti itu menjadi sebuah norma, dan bukan hanya sekadar kegembiraan sesaat.

Hal ini hanya dapat terjadi jika investasi olahraga tidak terbatas pada acara-acara penting seperti PON atau SEA Games. Diperlukan dukungan akar rumput yang berkelanjutan terhadap olahraga, baik dari sisi finansial, infrastruktur, maupun budaya.

Indonesia harus memanfaatkan peluang yang ada pada pekan olahraga nasional dan menjadikannya strategi jangka panjang untuk mencapai keunggulan negara di bidang olahraga.

Pemerintah pusat, asosiasi olahraga, pemerintah daerah, dan swasta harus bekerja sama untuk meningkatkan infrastruktur serta menyusun program olahraga.

Hanya dengan cara demikian Indonesia dapat berharap untuk secara konsisten bersaing dengan negara-negara terbaik di dunia, seraya membangun masyarakat yang lebih sehat dan lebih membanggakan.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.

Share options

Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!

Change text size options

Customize your reading experience by adjusting the text size to small, medium, or large—find what’s most comfortable for you.

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!

Continue in the app

Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.