TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Asupan rohani

Seni sangat penting dalam mengembangkan masyarakat yang bebas berekspresi dan punya keterlibatan intelektual yang kuat.

Editorial board (The Jakarta Post)
Jakarta
Sat, October 5, 2024

Change text size

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Asupan rohani A visitor takes pictures of artworks on display during the Art Jakarta 2024 at Jakarta International Expo in Kemayoran, Jakarta on Oct. 4, 2024. The event, featuring 39 galleries from Indonesia and 34 from overseas, will run until Oct. 6. (Antara/Aprillio Akbar)
Read in English

A

khir pekan ini, Jakarta menyelenggarakan Art Jakarta 2024. Ini adalah festival yang berlangsung selama akhir pekan, menampilkan seni kontemporer dengan fokus pada seni rupa di Asia Tenggara. Di tahun ketika pergolakan politik telah sangat membebani raga dan jiwa, kita butuh lebih banyak perhelatan yang menghadirkan ekspresi kreatif. Art Jakarta adalah kesempatan bagi kita untuk mengambil jeda dan menilik kembali ke aspek rohani, aspek penting lain dari diri kita sebagai manusia.

Pekan ini, kita menyaksikan para anggota DPR memilih kembali politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani menjadi Ketua DPR. Ia kembali memimpin dewan legislatif yang didominasi oleh partai-partai yang berpihak pada presiden terpilih Prabowo Subianto.

Para analis telah menyuarakan kekhawatiran tentang adanya prospek PDI-P bergabung dengan koalisi Prabowo. Jika hal itu terjadi, bisa dipastikan tidak akan ada oposisi di legislatif. Kondisi itu menghambat kemampuan DPR untuk menjalankan perannya sebagai pengawas dan penyeimbang, atau checks and balances.

Minggu-minggu mendatang, kemampuan kita menganalisa dan mencerna hasil pengamatan secara kritis sangat dibutuhkan. Pasalnya, saat itulah terjadi alih kekuasaan eksekutif, dari Joko “Jokowi” Widodo ke Prabowo pada 20 Oktober.

Festival Art Jakarta dimulai pada Jumat dan berlangsung hingga Minggu 6 Oktober di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Pameran ini menampilkan 73 peserta yang hadir dengan beragam karya, yang menggambarkan perkembangan dunia seni di kawasan. Penyelenggara mengatakan bahwa mereka ingin menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam terhadap seni kontemporer dan memperkuat komunitas seni lokal dan internasional.

Kita semua paham dampak positif seni terhadap pendidikan, juga pengaruhnya pada kesehatan fisik dan mental, serta ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Kita mungkin mendapat manfaat dari terlibat dalam kegiatan seni dan budaya di masa-masa yang penuh tantangan ini.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Para ahli juga telah menggarisbawahi pentingnya seni bagi masyarakat sipil.

Sebuah studi yang dilakukan para ilmuwan Amerika Serikat pada 2014 menemukan bukti kuat bahwa individu yang terpapar seni, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan lebih partisipatif dalam kegiatan sipil yang terjadi di komunitas mereka. Mereka juga punya rasa toleransi sosial yang lebih tinggi.

Karena itu, kita boleh meyakini bahwa seni dan budaya bukan sekadar pemuas diri. Sebaliknya, seni dan budaya sangat penting dalam membangun masyarakat yang bebas berekspresi dan punya keterlibatan yang kuat secara intelektual.

Seni dan budaya mungkin terlihat tidak penting bagi negara yang lebih dari sepertiga penduduknya tidak punya kestabilan ekonomi. Negeri ini juga dipadati wargai berpenghasilan menengah, sementara mereka yang berpenghasilan tinggi juga sedang menurun pendapatannya. Tapi, kita harus kaji ulang segalanya.

Dalam bentuk apa pun, kita harus melibatkan kreativitas dan daya refleksi dari waktu ke waktu. Rasanya, tahun politik yang penuh gejolak adalah waktu yang tepat untuk terlibat dalam hal kreatif dan reflektif itu.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.

Share options

Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!

Change text size options

Customize your reading experience by adjusting the text size to small, medium, or large—find what’s most comfortable for you.

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!

Continue in the app

Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.