Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, Bappenas merinci bahwa pertumbuhan PDB nasional perlu berada pada kisaran 5,6 hingga 6,1 persen selama lima tahun. Namun, agar mencapai target tahun 2045, Indonesia harus mencapai pertumbuhan PDB rata-rata 7 persen.

“Jika kita tidak melakukan reformasi, kita tidak akan mampu mencapai [target] PDB sebesar $9,8 triliun dolar Amerika [pada tahun 2045],” kata Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat pemaparan draf tersebut pada hari Senin (9 Oktober).

Suharso menjelaskan bahwa jika kondisi Indonesia tetap seperti sekarang, proyeksi PDB akan mencapai sekitar $7 triliun pada tahun 2045.

Untuk menaikkan rata-rata PDB menjadi 7 persen, Bappenas menargetkan pertumbuhan PDB tahunan hingga 7,8 persen dalam lima belas tahun, mulai tahun 2030 hingga 2044.

Pemerintah Indonesia bersikukuh untuk tidak membiarkan Indonesia terjerumus ke dalam yang dikenal sebagai “jebakan kelas menengah”. Istilah tersebut mengacu pada suatu negara yang gagal “naik kelas” hingga tidak bisa masuk dalam jajaran negara-negara berpendapatan tinggi.

Bulan Mei lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai rata-rata 5,9 persen dari tahun 2025 hingga 2029, 6,9 persen dari tahun 2030 hingga 2039, dan 5,1 persen dari tahun 2040 hingga 2045.