TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Perusahaan minta insentif saat pemerintah minta bantuan bangun jaringan gas

Divya Karyza (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Sun, October 22, 2023

Share This Article

Change Size

Perusahaan minta insentif saat pemerintah minta bantuan bangun jaringan gas A PGN technician inspects a household gas meter on Oct. 17, 2019, beside a homeowner at her residence in Pasuruan, East Java. (JP/Norman Harsono)
Read in English

I

ndonesia ingin melibatkan perusahaan-perusahaan swasta untuk mempercepat pengembangan jaringan gas (jargas) rumah tangga. Namun, perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka hanya mungkin berpartisipasi jika ada insentif, untuk memastikan keuntungan jangka panjang.

Pemerintah sedang membahas revisi Peraturan Presiden No.6 Tahun 2019 untuk membuka jalan bagi keterlibatan pihak swasta melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Di bawah peraturan yang berlaku, Indonesia bergantung sepenuhnya pada perusahaan gas milik negara PT PGN untuk membangun proyek jaringan gas berdasarkan penugasan dari pemerintah.

Pada hari Senin (16 Oktober), ketua Indonesian Gas Society Aris Mulya Azof mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa pemerintah harus memastikan jika perusahaan-perusahaan akan memperoleh harga jual yang layak. Harga jual ini selain harus menutupi biaya operasional dan pemeliharaan, juga memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang. Ia juga menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan membutuhkan kepastian terkait pasokan gas dari hulu, serta kemudahan dalam memperoleh izin dari pemerintah daerah.

Ketika ditanya mengenai daya tarik proyek ini, Aris mengatakan, "Tentu saja akan menarik dengan adanya insentif, seperti harga jual gas yang menguntungkan."

Indonesia bertujuan mengurangi ketergantungan berlebihan pada impor gas elpiji (LPG atau liquefied petroleum gas) yang mahal dengan mengalihkannya ke jaringan gas rumah tangga.

Prospects

Every Monday

With exclusive interviews and in-depth coverage of the region's most pressing business issues, "Prospects" is the go-to source for staying ahead of the curve in Indonesia's rapidly evolving business landscape.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Menurut data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), impor LPG Indonesia sebesar 6,34 juta ton di 2021. Angka tersebut menunjukkan peningkatan tiga kali lipat jika dibandingkan dengan satu dekade lalu.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Perusahaan minta insentif saat pemerintah minta bantuan bangun jaringan gas

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.