TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Serikat pekerja: Jutaan pekerja akan mogok terkait upah minimum 2024
Change Size
Workers of various labor unions gather on Nov 2, 2020, at Jl. Medan Merdeka Barat in Central Jakarta. (Antara/Aditya Pradana Putra)
S
erikat pekerja telah mengutarakan ketidakpuasan mereka terhadap rumus upah minimum 2024 dan mengumumkan aksi mogok nasional yang melibatkan jutaan pekerja. Aksi akan berlangsung pada akhir tahun ini (2023).
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Persatuan Buruh Seluruh Indonesia (KPBI) adalah beberapa di antara organisasi buruh yang merencanakan aksi industrial berskala besar. Ketua KPBI Ihamsyah mengatakan bahwa aksi mogok itu akan berlangsung antara tanggal 30 November hingga 13 Desember.
"Kami belum bisa memastikan [berapa banyak pekerja yang akan ambil bagian]; targetnya 5 juta," kata Ilhamsyah kepada The Jakarta Post pada hari Senin (13 November).
Said Iqbal, yang mengetuai KSPI dan Partai Buruh, menulis dalam sebuah pernyataan pers yang ia kirimkan ke The Jakarta Post pada Senin, bahwa 5 juta pekerja tersebut bekerja di lebih dari 100.000 perusahaan. Dengan sendirinya, aksi mereka akan memberhentikan operasional di banyak perusahaan.
Sementara itu, Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) telah mengumumkan demonstrasi di depan gedung Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta Selatan pada hari Rabu (15 November), satu minggu sebelum tenggat waktu untuk finalisasi upah minimum 2024.
Menurut Presiden Aspek Mirah Sumirat, sekitar 10.000 pekerja akan bergabung dalam protes tersebut. Mirah mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa serikatnya akan melakukan lebih banyak aksi industrial setelah acara tersebut.
Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Nining Elitos, mengatakan bahwa serikat buruhnya akan mengorganisir protes di Bekasi dan Cianjur. Saat ditanya apakah akan ada aksi mogok kerja di Jakarta, ia menjawab, "Kami masih melakukan konsolidasi."
