residen Joko “Jokowi” Widodo telah meminta pihak perbankan untuk tidak ragu-ragu memberikan pinjaman kepada dunia usaha. Ia berharap arus pinjaman dapat membantu meningkatkan perputaran ekonomi yang kemudian meningkatkan pertumbuhannya di tengah ketidakpastian global. Namun, para analis mengatakan bahwa perekonomian melambat juga akibat terpengaruh menurunnya belanja pemerintah.
Pada Rabu malam, Jokowi berbicara dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI). Dalam kesempatan itu, secara retoris Presiden bertanya apakah terlalu banyak uang mengalir ke obligasi pemerintah dan obligasi yang diterbitkan BI, sehingga menurunkan pemasukan dari sektor riil, seperti rumah tangga dan bisnis nonkeuangan.
“Saya mendengar dari banyak pelaku usaha bahwa peredaran uang semakin berkurang,” kata Presiden. Ia kemudian melanjutkan dengan merekomendasikan agar perbankan lebih banyak memberikan pinjaman, terutama untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), daripada membeli obligasi.
Ia mengatakan, bersikap hati-hati memang sangat penting bagi pihak bank. Namun, selanjutnya Presiden menambahkan, “Tapi jangan terlalu hati-hati”.
Jokowi memulai pidatonya dengan mengatakan bahwa Indonesia, dan banyak negara lain, harus menghadapi kenyataan bahwa perang yang sedang berlangsung, seperti yang terjadi di Ukraina dan Gaza, kemungkinan besar akan berkepanjangan. Pernyataan itu menyiratkan bahwa ketidakpastian ekonomi global dan gangguan pasokan di banyak belahan dunia akan terus berlanjut pada tahun depan.
Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berada di angka 5 persen. Pertumbuhan itu di bawah target yang ditetapkan dalam APBN, yaitu sebesar 5,3 persen. Melesetnya target sebagian disebabkan oleh alasan-alasan yang disebutkan di atas.
Gubernur BI Perry Warjiyo juga menyampaikan pandangan serupa. Ia nyatakan tidak mendukung bank membeli terlalu banyak obligasi dan mendesak pemberi pinjaman untuk menyalurkan lebih banyak pinjaman, terutama ketika bank sentral telah memberikan likuiditas yang lebih dari cukup di sektor keuangan.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.