Indonesia dapat kehilangan permintaan dari negara-negara ASEAN lainnya.
ingapura harus terus menunggu sebelum dapat menerima listrik ramah lingkungan dari mitra-mitranya di Indonesia. Pasalnya, para ahli mengungkapkan bahwa mengekspor energi terbarukan ke luar negeri masih menjadi proses yang banyak tantangan.
Para ahli telah memperingatkan bahwa Indonesia berpotensi menunda realisasi ekspor listrik ke Singapura. Konsekuensi penundaan akan lebih berat untuk Indonesia, dibandingkan yang dialami partner di Singapura.
"Sejak awal, saya melihat hal ini sulit direalisasikan," kata Dhenny Yuartha Junifta, peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) kepada The Jakarta Post pada 15 Februari.
Singapura berencana mengimpor 4 gigawatt listrik rendah karbon pada 2035. Menurut Otoritas Pasar Energi Singapura (Singapore Energy Market Authority atau EMA), sekitar setengah dari listrik yang diimpor akan bersumber dari Indonesia.
Pada September tahun lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitranya di Singapura untuk mengekspor listrik ke negara kota tersebut.
Setidaknya tiga anak perusahaan dari konglomerat-konglomerat energi besar di Indonesia akan ambil bagian dalam proyek-proyek ini. Mereka adalah Pacific Medco Solar Energy, Adaro Clean Energy Indonesia, dan Energi Baru TBS. Perusahaan tersebut telah mengajukan proposal untuk membangun sekitar 21 GW penyimpanan tenaga listrik dan 11 GW pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas puncak.
Dhenny dari Indef mengatakan bahwa Indonesia mengharuskan perusahaan-perusahaan tersebut untuk menjual listrik mereka ke perusahaan listrik milik negara, PLN, lebih dulu. Kemudian PLN yang akan bertanggung jawab mendistribusikan listrik tersebut ke Singapura.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.