Meski Indonesia mempertahankan peringkat kredit pada level yang sama tinggi sejak 2017, lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings memperingatkan bahwa naiknya defisit fiskal secara substansial dapat memicu penurunan peringkat.
Lembaga keuangan asing telah memperingatkan tentang meningkatnya risiko fiskal, menyusul serangkaian inisiatif yang diperkenalkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Beberapa lembaga merevisi prospek mereka untuk saham dan obligasi Indonesia menjadi lebih rendah, sementara yang lainnya mengingatkan potensi penurunan peringkat.
Goldman Sachs menghapus obligasi kuasi-sovereign Indonesia jangka 10 hingga 20 tahun dari daftar sektor yang diunggulkan, dan menurunkannya ke peringkat netral. Dalam sebuah laporan yang dirilis pada 7 Maret lalu, dikatakan bahwa penurunan peringkat dilakukan karena meningkatnya risiko fiskal sebagai alasan utama.
Bank investasi multinasional tersebut merevisi proyeksi defisit fiskalnya untuk Indonesia pada 2025 menjadi 2,9 persen dari produk domestik bruto. Angka itu sedikit di bawah ambang batas defisit menurut undang-undang yang sebesar 3 persen. Sebelumnya, mereka memperkirakan bahwa defisit akan berkisar pada 2,5 persen, sejalan dengan target pemerintah tahun ini.
Revisi tersebut mencerminkan respons pada gelombang inisiatif kebijakan yang diperkenalkan oleh pemerintah. Sebut saja realokasi anggaran, pembentukan lembaga pengelola dana kekayaan baru milik negara, Danantara, perluasan program perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dan penyesuaian aturan repatriasi serta retensi eksportir.
Menurut pihak Goldman Sachs, "Obligasi jangka panjang akan menghadapi tekanan di tengah meningkatnya risiko fiskal dan pasokan obligasi yang berpotensi menjadi lebih berkembang."
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.