TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Popular Reads
Top Results
No results found. Please check your search term and try again
Can't find what you're looking for?
View all search results
Popular Reads
Top Results
No results found. Please check your search term and try again
Can't find what you're looking for?
View all search resultsFilm lokal mengungguli film asing di pasar domestik
Jaringan bioskop besar cenderung memprioritaskan judul-judul yang laku, sering kali dengan mengorbankan produksi film independen yang produsennya lebih kecil dan sulit menarik penonton.
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
The cast of Rahasia Rasa takes center stage on Feb. 13, 2025, at the film’s press screening and conference at Epicentrum XXI in Jakarta. (JP/Reza Mardian)
Film lokal telah menarik lebih banyak penonton bioskop ketimbang film asing, karena produser Indonesia berhasil memberi pesaing global mereka kompetisi ketat di ruang yang sebelumnya didominasi oleh film-film laris Hollywood.
Para analis menganggap perubahan ini terjadi karena produksi film domestik yang terus tumbuh, serta kesuksesan besar judul-judul tertentu yang disambut penonton berkat strategi pemasaran yang cerdas dan waktu peluncuran yang tepat.
Namun, para analis juga menyoroti munculnya tantangan dengan makin ketatnya persaingan untuk tampil di bioskop di seluruh negeri. Pasalnya, jaringan bioskop besar sering kali memprioritaskan judul-judul yang laku, dengan mengorbankan film-film yang diproduksi produsen independen yang lebih kecil dan sulit menarik penonton.
Tahun lalu, jumlah penonton bioskop di Indonesia meningkat 10,2 persen. Tahun sebelumnya tercatat sejumlah 114,5 juta, menjadi 126,2 juta, menurut akun pengamat industri film Bicara Box Office (BiBo). BiBo menggunakan metode pelacakan dan analisis statistiknya sendiri, untuk menghitung jumlah penonton dari data yang tersedia, karena bioskop lokal tidak menyediakan angka standar kesuksesan sebuah film, yang biasa disebut dengan istilah box office.
Yang perlu diperhatikan, pangsa penonton film lokal melonjak, dengan judul-judl film Indonesia menguasai 65 persen pangsa pasar. Angka itu lebih besar dari 46,6 persen pada tahun sebelumnya.
