TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Aktivisme daring berjaya lagi

Yerica Lai (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Mon, March 13, 2023

Share This Article

Change Size

Aktivisme daring berjaya lagi Tax official Rafael Alun Trisambodo (right) arrives at the Corruption Eradication Commission (KPK) in Jakarta, March 1, 2023 to attend a questioning on his suspicious wealth. In his latest official report he filed with the KPK, Rafael’s net worth was Rp 56.1 billion (US$3.7 million). (Antara/Aprillio Akbar)
Read in English

K

etika banyak orang mulai skeptis pada perubahan positif yang dibawa internet, gerakan kontra yang dipicu tontonan gaya hidup pejabat negara yang bermewah-mewah memberi secercah harapan terhadap potensi positif media sosial.

Setidaknya, hingga saat ini ada tiga pejabat publik yang menuai dampak dari gerakan sosial di internet. Mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, mantan Kepala Kantor Bea dan Cukai Yogyakarata Eko Darmanto, dan Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono harus menjalani penyelidikan atas dugaan korupsi dan pencucian uang setelah diekspos oleh pengguna media sosial. Kasus Andhi hingga saat ini masih terus diproses.

Terkuaknya kinerja bobrok tiga pejabat tersebut telah meningkatkan tekanan agar pemerintah melakukan reformasi yang lebih tegas pada lembaga negara yang bertugas mengumpulkan dan mengelola keuangan, khususnya Kementerian Keuangan. Pemerintah menanggapi tekanan publik yang dimulai secara daring tersebut. Beberapa langkah diambil untuk menindak pejabat negara yang dicurigai menyimpang dan punya kecenderungan buruk memamerkan kekayaan mereka di media sosial.

 

Kurang cepat, kurang keras

Yanuar Nugroho, peneliti yang saat ini menjadi visiting senior fellow di ISEAS Singapura-Yusof Ishak Institute, menyebut bahwa lambatnya gerak pemerintah dalam merespon kebencian publik ketika kasus Rafael pertama kali viral telah memicu amarah pengguna media sosial.

Morning Brief

Every Monday, Wednesday and Friday morning.

Delivered straight to your inbox three times weekly, this curated briefing provides a concise overview of the day's most important issues, covering a wide range of topics from politics to culture and society.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

“Pemerintah menunggu berhari-hari untuk menangani kasus ini setelah viral […] Komentar apa pun jadi terlambat ketika sentimen negatif sudah terbentuk,” kata Yanuar, yang pernah menjadi Wakil Kepala Staf Presiden Joko “Jokowi” Widodo di masa jabatannya yang pertama.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Aktivisme daring berjaya lagi

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.