enjelang libur Idul Fitri tahun ini, cuaca ekstrem diramalkan akan terjadi di beberapa daerah, tepat saat pemerintah bersiap menghadapi mudik terbesar terhitung sejak dimulainya pandemi.
Tahun ini, tradisi mudik tahunan jadi sangat istimewa bagi banyak orang Indonesia, karena inilah pertama kalinya tidak ada pembatasan setelah selama tiga tahun belakangan banyak aturan ketat terkait perjalanan untuk mencegah penularan COVID-19.
Tetapi potensi cuaca buruk membayangi mereka yang melakukan perjalanan darat naik kendaraan pribadi, yang jumlahnya diperkirakan akan meningkat sebagai efek tidak adanya pembatasan transportasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang akan terjadi selama beberapa hari sebelum hari raya terbesar umat Islam tersebut. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa hujan lebat diperkirakan terjadi pada 19 hingga 21 April, hari-hari yang diprediksi menjadi puncak arus mudik.
“[Kita] perlu mewaspadai daerah-daerah yang berpotensi hujan lebat, seperti Aceh, Palembang [di Sumatera Selatan], Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Papua,” katanya dalam rapat dengar pendapat bersama DPR di Jakarta minggu ini, seperti dilaporkan kompas.com.
Curah hujan tinggi diramalkan masih terjadi di wilayah-wilayah tersebut antara tanggal 22 hingga 28 April. Daerah lain seperti provinsi Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Tengah, serta Ambon, Maluku dan seluruh provinsi di Sulawesi diperkirakan mengalami curah hujan sedang.
Menurut perhitungan Pemerintah, Idul Fitri akan jatuh pada 22 April.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.