emerintah berencana menggelar karpet merah untuk talenta dan investor global melalui program visa emas yang akan segera diluncurkan. Visa emas tersebut dikeluarkan agar Indonesia semakin menjadi tempat yang lebih menarik untuk bekerja dengan izin tinggal lebih lama.
Sesuai rapat Kabinet dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Senin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kepada wartawan bahwa visa emas dapat menjadi “pengubah permainan” dalam upaya Indonesia untuk menarik lebih banyak pekerja asing, juga investasi asing. Pada akhirnya, diharapkan akan tercipta lebih banyak kesempatan kerja.
“Golden visa adalah kebijakan baru yang akan segera kami luncurkan untuk menjaring talenta berkualitas di bidang digitalisasi, kesehatan, riset, dan teknologi,” ujar Sandiaga. “[Kebijakan] akan menjadi pengubah permainan yang akan membawa lebih banyak orang asing, termasuk para digital nomad dan pengusaha, untuk berinvestasi di Indonesia.”
Sandiaga menyampaikan, di bawah program visa emas, orang asing dapat diberi izin tinggal hingga 10 tahun. Hingga saat ini, rincian teknis kebijakan tersebut masih belum jelas karena masih dibahas dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
“Kami berharap kebijakan ini akan menjadikan Indonesia episentrum pertumbuhan ekonomi di masa depan, sekaligus [menjadikan Indonesia episentrum] untuk [pembangunan] berkelanjutan, karena kita adalah negara kepulauan terbesar dengan kemampuan menyerap emisi karbon yang sangat besar,” tambah Sandiaga.
Menurut situs web Sekretariat Kabinet di bulan April, program visa emas sebagian besar berupa skema izin tinggal dengan investasi, yang memungkinkan orang asing tinggal lebih lama, memberi layanan imigrasi yang efisien, mengadakan kelayakan untuk membeli aset di Indonesia, dan membuka jalur cepat untuk kewarganegaraan.
Di seluruh dunia, lebih dari 60 negara telah menerapkan skema serupa. Negara-negara kecil seperti Saint Kitts dan Nevis menetapkan nilai investasi mereka mulai dari $150.000 dolar Amerika. Sementara negara yang lebih besar seperti Amerika Serikat mensyaratkan investasi sebesar $1,05 juta dolar Amerika.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.