TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Presiden cabut status darurat pandemi
Change Size
Passengers use their gadgets on board a commuter line train at Bekasi Station, West Java, on June 12, 2023. The Transportation Ministry has issued a circular allowing healthy train passengers to travel without face masks while recommending that people still get COVID-19 vaccines. (Antara/Fakhri Hermansyah)
P
residen Joko “Jokowi” Widodo telah mengumumkan berakhirnya status darurat nasional pandemi COVID-19. Negara saat ini menantikan pemulihan ekonomi lebih lanjut setelah lebih dari tiga tahun terganggu tragedi virus berbahaya tersebut.
Rabu kemarin, Jokowi mengumumkan keputusannya mencabut status darurat dengan mengatakan, “Kita sekarang memasuki masa endemi.” Ia melanjutkan, “Pemerintah berharap keputusan ini dapat memacu [pertumbuhan] ekonomi nasional lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan sosial, serta ekonomi masyarakat.”
Ia tambahkan bahwa masyarakat harus tetap menjaga pola hidup sehat dan kebersihan diri.
Keputusan tersebut, menurut Jokowi, didasarkan pada kenyataan bahwa beban kasus harian COVID-19 di Indonesia sudah mendekati nol. Kemudian, survei serologi nasional juga mengungkapkan bahwa sekitar 99 persen orang Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap virus corona.
Virus sudah dianggap sebagai endemi. Karenanya, jika terinfeksi, pengobatannya tidak gratis. Masyarakat juga harus mulai membayar sendiri biaya vaksin COVID-19 atau memanfaatkan program asuransi, seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menurut pihak otoritas kesehatan, masyarakat harus belajar hidup berdampingan dengan COVID-19 sebagai endemi dan melakukan pencegahan secara mandiri agar tidak terinfeksi. Bagaimana pun, virus tidak akan lenyap, bahkan ketika status darurat pandemi sudah dicabut.
Pemerintah juga akan membubarkan gugus tugas COVID-19 yang selama ini menjadi garda terdepan dalam upaya penanganan pandemi.
