TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

6 orang tewas setelah alami kelaparan akibat kekeringan di Papua Tengah

Dio Suhenda (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Wed, August 2, 2023

Share This Article

Change Size

6 orang tewas setelah alami kelaparan akibat kekeringan di Papua Tengah Officials and volunteers carry humanitarian aid packages for famine victims from an airplane in Puncak Jaya regency, Central Papua on Wednesday, July 26, 2023. (Antara/HO/Kemensos)
Read in English

K

ekeringan berkepanjangan di Papua Tengah ditengarai menyebabkan kelaparan yang telah menewaskan enam warga. Krisis juga menjadi alasan ribuan orang berebut makanan.

Setidaknya dua wilayah di Kabupaten Puncak menghadapi krisis pangan sejak awal Juni akibat gagal panen yang berkepanjangan karena kekeringan. Pada Minggu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sekitar 7.500 orang di Kabupaten Agandugume dan Lambewi telah terkena dampak. Enam orang, yakni lima dewasa dan seorang bayi meninggal, diduga karena dehidrasi dan diare.

Cuaca dingin dan curah hujan minim telah merusak talas dan ubi yang tumbuh di wilayah tersebut. Menurut Bupati Puncak Willem Wandik kepada Kompas.id pekan lalu, kondisi memaksa warga tetap mengonsumsi tanaman yang rusak. Beberapa warga yang makan umbi busuk lalu terserang sakit diare.

Berbeda dengan kebanyakan daerah di Indonesia yang beriklim tropis, kawasan Puncak memang sesuai namanya, yaitu berada di ujung atas, di ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut, hingga kerap dilanda suhu dingin di bawah 0 derajat Celcius. Kabupaten ini terletak di wilayah pegunungan tertinggi di Indonesia, Jayawijaya.

Beberapa warga telah berjalan selama dua hari dari Agandugume ke desa tetangga terdekatnya di distrik Sinak untuk mencari makanan. Namun perjalanan jauh tersebut semakin memperburuk kesehatan mereka.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo memerintahkan anggota kabinetnya pada hari Senin untuk memperhatikan kekeringan dan kelangkaan pangan di Kabupaten Puncak. Para menteri yang diutus, antara lain, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri “Risma” Rismaharini, dan Kepala BNPB Suharyanto.

Morning Brief

Every Monday, Wednesday and Friday morning.

Delivered straight to your inbox three times weekly, this curated briefing provides a concise overview of the day's most important issues, covering a wide range of topics from politics to culture and society.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Kondisi semakin sulit karena masalah keamanan. Distribusi bantuan pangan kemungkinan terhambat konflik bersenjata yang meningkat di wilayah tersebut selama beberapa bulan terakhir. Philip Mehrtens, seorang pilot Selandia Baru, disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Mehrtens yang bekerja untuk maskapai Susi Air, yang beroperasi di perbatasan, disandera setelah melakukan penerbangan rutin ke Kabupaten Nduga pada Februari lalu.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

6 orang tewas setelah alami kelaparan akibat kekeringan di Papua Tengah

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.