Bakal calon presiden, Prabowo Subianto, secara agresif memanfaatkan popularitas Presiden Joko “Jokowi” Widodo, mantan saingannya dalam pemilu sebelum ini, untuk memperluas basis politiknya, memperbesar kemungkinan meraih kemenangan pada pemilu presiden 2024.
Salah satu langkah yang dia ambil untuk memproyeksikan diri sebagai presiden yang berikutnya adalah dengan mengubah nama aliansi elektoralnya. Pada Senin lalu, ia perkenalkan aliansi lima partai yang mendukungnya sebagai “tim Jokowi” dan mengusung nama “Koalisi Indonesia Maju”. Indonesia Maju adalah nama kabinet pemerintahaan saat ini.
Langkah ini ia ambil setelah ada partai pro-Jokowi yang bergabung dengan aliansi. Awalnya, aliansi pemilu pendukung Prabowo hanya beranggotakan partainya sendiri, Gerindra, dan partai berbasis Islam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kini, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang telah menyatakan dukungan pada Prabowo, menjadikannya kandidat calon presiden dengan jumlah partai politik pendukung terbanyak.
Tahun-tahun belakangan, Prabowo seringi mendapat pertanyaan apakah akan ikut lagi dalam pemilihan presiden mendatang. Purnawirawan jenderal tersebut kalah dalam dua kesempatan sebelumnya. Dan dalam pemilu lain, ia gagal menjadi wakil presiden, yaitu pada tahun 2009. Senin lalu, dengan penuh percaya diri ia menunjukkan keyakinan ikut dalam pemilu presiden, berkat dukungan yang ia peroleh.
“Saya kira inilah yang menyemangati saya. Partai-partai yang punya sejarah besar kini mempercayai saya. Merika memberi saya amanah untuk menjalankan mandat dari rakyat [sebagai pemimpin negara],” kata Prabowo.
Dalam beberapa bulan terakhir, ia berusaha memanfaatkan kedekatannya dengan Jokowi. Secara konsisten, ia perlihatkan bahwa ia sepenuh hati bergabung dengan kabinet Jokowi. Ia memuji Presiden, bahkan menyatakan bahwa Jokowi menjadi semacam mentor politik baginya.
“Dua kali saya dikalahkan dalam pemilu oleh Pak Joko Widodo. Sekarang saya terus belajar darinya. Tidak perlu malu untuk belajar, kan? Kalau soal pertahanan geopolitik, bisa tanya pada Prabowo Subianto. Tapi soal politik, saya harus tanya [Presiden],” kata Prabowo.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.