TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Pemerintah tak lagi gunakan 'Isa Almasih' untuk hari raya Kristiani

Nur Janti (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Tue, September 12, 2023

Share This Article

Change Size

Pemerintah tak lagi gunakan 'Isa Almasih' untuk hari raya Kristiani A congregant prays during a Good Friday service at the Catholic Church of Christ The King in Surabaya, East Java on April 2, 2021. Mass-goers are required to adhere to the strict health protocol during the service to prevent the transmission of SARS-CoV-2. (Antara/Didik Suhartono)
Read in English

P

emerintah tidak akan lagi menggunakan istilah Isa Almasih ketika mengacu pada hari raya umat Kristen. Keputusan ini mengakhiri puluhan tahun kebijakan negara untuk menyebut Yesus Kristus, tokoh penting dalam kepercayaan Kristen yang dianut oleh jutaan orang Indonesia, dengan nama Islami.  

Saat umat Kristen Indonesia menyebut nama Yesus Kristus dalam doa mereka, pemerintah menggunakan nomenklatur Isa Almasih untuk setidaknya dua hari raya umat Kristen, yaitu Jumat Agung untuk memperingati wafatnya Isa Almasih dan Kenaikan Isa Almasih untuk hari naiknya Yesus Kristus ke surga. Mulai 2024, pemerintah akan secara resmi menggunakan nama Yesus Kristus.

"Akan ada perubahan nomenklatur [mengenai nama hari raya] seperti yang diusulkan Menteri Agama," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada hari Selasa. "Nama Isa Almasih akan diubah menjadi Yesus Kristus."

Muhadjir menyampaikan kebijakan baru tersebut saat mengumumkan 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama untuk tahun 2024. Tiga hari libur Kristen termasuk dalam 17 hari libur nasional.

Perubahan kebijakan ini mungkin lebih dari sekadar masalah semantik bagi sebagian orang, mengingat umat Islam dan Kristen punya pandangan berbeda tentang Yesus. Umat Muslim umumnya menganggap Yesus sebagai nabi sebelum nabi terakhir, sementara umat Kristen umumnya melihat Yesus sebagai inkarnasi Tuhan dan membuka jalan menuju keselamatan abadi.

Wardhany Tsa Tsia (29) memuji langkah pemerintah untuk mengubah nama yang ada di hari libur nasional dari Isa Almasih menjadi Yesus Kristus. Dia melihat perubahan tersebut sebagai langkah untuk mengakomodasi kepentingan umat Kristiani. "Ini adalah keputusan yang tepat karena dalam agama Katolik, kami tidak pernah menggunakan kata Isa Almasih. Kami menggunakan Yesus Kristus, jadi pemerintah telah mengambil langkah yang tepat," katanya, Selasa lalu.

Morning Brief

Every Monday, Wednesday and Friday morning.

Delivered straight to your inbox three times weekly, this curated briefing provides a concise overview of the day's most important issues, covering a wide range of topics from politics to culture and society.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Anastasia Sidebang (31), umat Katolik, menyambut baik langkah pemerintah tersebut. Dia tambahkan bahwa ia tidak mempermasalahkan nama Isa Almasih atau Yesus Kristus sebagai nama hari raya selama semua orang dapat beribadah dengan aman.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Pemerintah tak lagi gunakan 'Isa Almasih' untuk hari raya Kristiani

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.