etelah sempat menimbulkan ketidakjelasan di dalam negeri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah mengajukan pengunduran diri dari kabinet, terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus hukum di kementeriannya.
Syahrul, yang menjabat menteri sejak 2019, di awal masa jabatan kedua Presiden Joko “Jokowi” Widodo, menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada hari Kamis (5 Oktober), hanya sehari setelah kembali dari perjalanan kerja ke luar negeri ke Italia dan Spanyol.
Ini adalah kedua kalinya, di tahun ini, seorang anggota Partai NasDem yang pro pemerintah terlibat kasus hukum.
Ditemani Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, yang jadi politikus NasDem terakhir di kabinet Jokowi, Syahrul terlihat memasuki Istana Kepresidenan pada Kamis malam. Ia berupaya bertemu Jokowi, tetapi gagal karena bentrok jadwal.
“Tadi siang saya datang meminta waktu Pak Presiden dan diberi kesempatan [bertemu] Pak Pratikno untuk mengajukan pengunduran diri saya sebagai menteri,” kata Syahrul kepada wartawan di Istana, Jakarta Pusat. “Saya mengundurkan diri karena sedang menghadapi kasus hukum. Dan saya harus siap menghadapinya. Saya harap tidak ada bias penghakiman pada saya,” jelasnya.
Kembalinya Syahrul ke Indonesia mengakhiri spekulasi hangat mengenai keberadaannya di Eropa. Ia sempat dikabarkan hilang setelah kunjungan kerja selama beberapa waktu. Saat ia masih di Eropa, berita tentang dia yang disasar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penyelidikan terkait kasus pencucian uang sudah tersebar luas.
Tidak ada penjelasan soal keberadaan Syahrul, sebelum kemudian tersiar kabar ia dijadwalkan terbang pulang beberapa hari kemudian.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.