Para analis mengatakan, dengan pencalonan yang dilakukan kurang dari setahun sebelum Presiden mengundurkan diri, Jokowi sedang berusaha memperkuat pengaruhnya terhadap lembaga-lembaga negara. Langkah ini meningkatkan kekhawatiran mengenai netralitas lembaga-lembaga tersebut dalam pemilu mendatang.

Dalam jumpa pers pada hari Selasa, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan telah menerima surat dari Presiden yang meminta persetujuan DPR atas nama Agus, 56 tahun, untuk menjabat sebagai Panglima TNI berikutnya. Dia akan menggantikan Yudo, yang masuk masa pensiun pada akhir bulan ini dalam usia 59 tahun.

“Calon yang diusulkan Presiden adalah Jenderal Agus Subiyanto yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat,” kata Puan. “DPR akan menindaklanjuti usulan tersebut dalam waktu 20 hari sesuai mekanisme yang ada.”

DPR akan segera memulai proses penilaian terhadap Agus, tambah Puan, termasuk verifikasi administratif dan faktual serta sidang konfirmasi. Verifikasi dilakukan sebelum anggota DPR memutuskan persetujuan bahwa Agus layak menduduki posisi tersebut.

Hubungan profesional Jokowi dan Agus bermula saat mereka berada di Surakarta, Jawa Tengah. Sang jenderal menjabat sebagai Panglima Kodam dari tahun 2009 hingga 2011. Mas itu bersamaan dengan masa jabatan Jokowi sebagai wali kota. Keduanya kemudian bekerja sama dalam forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) Surakarta.

Hubungan mereka terjalin lagi pada 2020, ketika Agus memimpin Komando Resor Militer (Korem) Suryakencana di Bogor, Jawa Barat. Wewenang Korem tempatnya bertugas meliputi seluruh kota, termasuk Istana Bogor, tempat tinggal Jokowi dan keluarganya.