Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta berencana menerapkan langkah-langkah ekstra untuk memastikan kesehatan para petugas kelompok penyelenggaraan pemungutan suara (KPPS) selama pemilu mendatang. Rencana ini dibuat mengingat pada pemilu sebelum ini, di 2019, ratusan petugas KPPS meninggal dunia.

Kepala Divisi Teknis Pemilu KPU DKI Jakarta Doddy Wijaya mengatakan bahwa KPU DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh terhadap seluruh petugas KPPS di ibukota. Pemeriksaan akan dilakukan sebelum pemilu.

"Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh petugas KPPS dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan serius, mengingat mereka akan menghadapi pekerjaan yang berat dan jam kerja yang panjang," ujar Doddy pada hari Sabtu (25 November), seperti dilansir Kompas.com.

Ia mengatakan bahwa mirip seperti pemilihan presiden dan legislatif pada 2019, petugas KPPS harus bekerja antara 36 hingga 48 jam berturut-turut pada hari pemungutan suara. Pemungutan suara tersebut dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari tahun depan.

KPU DKI Jakarta juga akan meminta otoritas kesehatan untuk menyediakan suplemen dan vitamin bagi para petugas KPPS. Asupan tambahan dianggap perlu untuk menjaga kondisi mereka selama menyelenggarakan proses pemilu.

Menurut Doddy, setelah Pemilu 2019, 31 petugas KPPS di Jakarta meninggal dunia, sementara sekitar 150 orang lainnya jatuh sakit karena kelelahan.

Kelelahan Kerja

Popular

Young Garuda misses last chance to qualify for Paris Olympics

Elon Musk's Starlink granted licences to operate in Indonesia

Is Indonesia really ready to embrace dual citizenship?