TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Kandidat presiden mulai berkampanye
Change Size
Activists with placards appeal to the public to vote for candidates who care about climate change in the 2024 general election during a rally in Jakarta on March 3, 2023. (AFP/Bay Ismoyo)
Masa kampanye resmi selama 75 hari untuk pemilihan presiden tahun depan dimulai pada hari Selasa 28 November. Dua dari tiga kandidat sudah terjun langsung ke lapangan, berupaya membujuk para pemilih di seluruh negeri.
Masa kampanye resmi akan berakhir pada 10 Februari 2024. Akan ada jeda masa tenang tiga hari sebelum pemungutan suara pada 14 Februari. Lebih dari 200 juta orang tercatat sebagai pemilih yang berhak memberikan suara untuk memilih pemimpin baru yang akan menggantikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo setelah satu dekade pemerintahannya berakhir.
Kandidat presiden Ganjar Pranowo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan pasangannya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memulai kampanye mereka di dua sisi nusantara yang berseberangan.
Ganjar mengunjungi beberapa desa di wilayah paling timur Indonesia, yaitu Merauke, di Papua Selatan. Ia menjumpai warga, pemimpin agama, dan para pemilih muda. Sementara itu, pasangannya, Mahfud, mulai bekerja di kota paling barat Indonesia, yaitu Sabang, di Aceh. Mahfud menemui para calon pemilih dan berbicara kepada mereka menggunakan bahasa lokal.
“Pemilu ini mengingatkan kita semua bahwa ada daerah yang memerlukan perhatian kita bersama,” kata Ganjar di Papua, salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. “Kalau Indonesia ingin maju, kehidupan yang harus diperbaiki lebih dulu adalah di desa. Kami akan bergerak cepat untuk Indonesia yang lebih baik, dimulai dengan pembangunan di pedesaan.”
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan bahwa dia dan pasangannya telah memilih dua wilayah yang secara geografis berseberangan di negara ini sebagai titik awal kampanye mereka. Pilihan itu diambil karena mereka “menginginkan persatuan Indonesia”.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa Ganjar berhasil mempertahankan suara sebagian besar basis pemilih Jokowi di Papua. Namun, Aceh tetap menjadi benteng pesaing Ganjar yang paling gigih dan saat ini menjadi kandidat yang paling populer, yaitu Prabowo Subianto.
