Para ketua partai dan tokoh-tokoh politik penting lainnya telah mengunjungi beberapa titik-titik pemilihan, baik dengan atau tanpa kandidat presiden yang mereka dukung. Kunjungan termasuk ke wilayah kubu-kubu saingan mereka. Namun, para analis meragukan langkah ini efektif untuk merebut dukungan dari para pemilih yang sudah memutuskan mendukung pesaing.

Salah satu tokoh politik yang pertama kali ikut melakukan kampanye adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Mega menemani calon presiden yang diusung partai ini, Ganjar Pranowo, dalam sebuah acara kampanye di Bandung, Jawa Barat pada 21 Januari.

Menurut sebuah survei di bulan September dari lembaga survei Poltracking, Jawa Barat tetap menjadi kubu terkuat bagi Prabowo Subianto dan Partai Gerindra, saingan Ganjar, yang pada pemilu 2019 memperoleh suara terbanyak.

Dalam acara tersebut, Megawati menyamakan pemilu 14 Februari dengan perjuangan para pendiri bangsa untuk meraih kemerdekaan. Ia menyarankan kepada ribuan hadirin yang mengenakan atribut merah, warna kebesaran partai, bahwa memilih Ganjar-Mahfud MD adalah hal yang paling sesuai dengan visi kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Ketika kalian memilih, apakah kalian akan tetap setia pada prinsip-prinsip, atau kalian akan menerima uang sebagai gantinya? Jika kalian setia pada prinsip, maka kalian harus memastikan bahwa pasangan nomor tiga menang!" ujar ketua umum PDIP ini. Nomor tiga adalah nomor urut Ganjar-Mahfud.

Megawati awalnya dijadwalkan untuk hadir bersama Ganjar dalam beberapa kegiatan  kampanye, termasuk di Istana Maimun di Medan, Sumatera Utara pada hari Minggu. Namun, ia tidak menghadiri acara tersebut.