Hasil quick count atau hitung cepat sementara yang dirilis oleh Litbang Kompas, lembaga penelitian harian Kompas, menunjukkan bahwa pada Rabu pukul 10 malam, sekitar sembilan jam setelah pemungutan suara selesai dilakukan, PDIP memimpin dalam perebutan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. PDIP meraih 17,3 persen suara. Pada saat itu, survei telah menghitung 60 persen dari total sampel suara, yang dikumpulkan dari 2.000 TPS di seluruh Indonesia.

Quick count suara legislatif tahun ini lebih lambat jika dibandingkan dengan pemilihan presiden meskipun pemilihan diadakan secara serentak pada hari Rabu. Ada kemungkinan angka-angka tersebut dapat berubah, dan hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Maret.

Hasil hitung cepat lain yang dirilis oleh lembaga survei yang berbasis di Jakarta, Indikator Politik Indonesia, menemukan bahwa PDIP telah mendapatkan 16,67% suara pada pukul 22.00. Hasil hitung cepat diambil dari 68% dari total 3.000 TPS yang dijadikan sampel.

Jika hasil hitung cepat ini benar, maka PDIP telah kehilangan suara. Menurut hasil resmi KPU, pada pemilu legislatif sebelum ini di tahun 2019, PDIP meraih 19,33 persen suara dan mendominasi di 18 provinsi, termasuk Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Tengah.

Hasil hitung cepat pada Rabu mengindikasikan bahwa Partai Golkar bersaing ketat dengan Partai Gerindra dengan perolehan suara sebesar 13 hingga 14 persen. Namun, suara Partai Golkar tampaknya sedikit lebih unggul.

Hasil penghitungan awal ini mirip dengan hasil resmi Pemilu 2019. Saat itu, Gerindra meraih 12,57 persen suara, sementara Golkar berada di posisi ketiga dengan 12,51 persen.