Sekembali dari masa reses pada Selasa 5 Maret, para anggota DPR harus bersiap menghadapi kemungkinan voting untuk secara resmi meminta penyelidikan penyimpangan pemilu.
ara anggota DPR harus bersiap menghadapi kemungkinan voting untuk memutuskan dilakukannya hak angket yang akan secara resmi meminta pengusutan terkait penyimpangan pemilu. Voting mungkin akan dilakukan ketika masa reses anggota DPR selesai pada Selasa 5 Maret. Voting menjadi jalan tengah setelah partai-partai politik pendukung lawan calon presiden Prabowo Subianto setuju untuk bergabung dalam proses politik yang, menurut para analis, hanya akan terjadi jika barisan mereka bersatu.
KPU akan mengumumkan hasil resmi pemilu pada 20 Maret. Namun, beberapa hal telah menunjukkan bahwa Prabowo Subianto unggul jauh di atas dua rivalnya, mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.
Prabowo, yang mencalonkan diri bersama putra Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sudah mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden. Menurut hasil hitung cepat yang tidak resmi berdasarkan sampel suara yang diambil di beberapa tempat pemungutan suara (TPS0), ia disebutkan memperoleh nyaris 60 persen suara.
Namun, belum ada satu pun dari dua kandidat presiden lawan Prabowo yang mengakui kekalahan mereka. Para juru kampanye mereka bahkan menyatakan keprihatinan karena menganggap pemilu yang baru lalu dinodai oleh pelanggaran selama masa kampanye. Mereka merujuk pada intimidasi pada pemilih, manipulasi lembaga-lembaga negara, dan penyalahgunaan sumber daya negara, seperti dana kesejahteraan, yang dituduhkan sebagai upaya mempengaruhi hasil pemilu.
Lima partai di kubu Anies dan Ganjar telah menyatakan bahwa mereka siap untuk mengajukan hak angket di DPR. Mereka akan menuntut penyelidikan atas hal yang mereka gambarkan sebagai kecurangan pemilu yang “terstruktur, sistematis, dan masif”, setelah anggota parlemen kembali dari masa reses minggu ini.
Awalnya ada pertanyaan apakah Partai NasDem, sponsor utama pencalonan Anies, akan mendukung mosi tersebut. Presiden dilaporkan melobi ketua partai Surya Paloh untuk menerima hasil pemilu, saat makan malam di Istana Kepresidenan.
Nyatanya, NasDem dan dua partai di kubu Anies lainnya – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) – kemudian mengumumkan bahwa mereka “siap berpartisipasi” dalam hak angket atas dugaan kecurangan pemilu. Mereka menyatakan siap membuktikan bahwa pemilihan umum pada 14 Februari “adalah pemilu terburuk dalam sejarah bangsa ini”.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.