Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa hingga hari Selasa, sedikitnya 32 orang telah tewas dalam banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Barat. Sedikitnya enam orang masih hilang di Kabupaten Pesisir Selatan, yang mengalami dampak paling parah dari bencana tersebut.

Hujan deras sejak minggu lalu telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di 12 kabupaten dan kota. Lima daerah telah menetapkan status tanggap darurat, termasuk Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang.

"Saya tidak ingin mendengar berita tentang masyarakat yang terjebak dan tidak mendapatkan bantuan. Jika masih ada banjir dan jalan terputus, Anda harus mencari jalan untuk melewatinya," kata Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto pada hari Senin dalam sebuah rapat koordinasi terkait mitigasi bencana di Sumatera Barat.

Pihak berwenang juga telah mempersiapkan proses pemulihan pascabencana. Suharyanto mengatakan bahwa para pejabat harus mempercepat dokumen-dokumen yang diperlukan untuk merelokasi penduduk yang terkena dampak bencana.

BNPB atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan memimpin upaya pembangunan kembali.

Sumatra Barat bukanlah satu-satunya wilayah yang dilanda banjir. Beberapa daerah di Kendari, Sulawesi Selatan, juga mengalami banjir sejak Rabu 6 Maret lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan bahwa lebih dari 700 rumah terendam banjir dan sedikitnya satu orang meninggal dunia.