Kemenangan PDI-P pada pemilu legislatif bulan lalu merupakan kemenangan hat-trick. Partai ini memenangkan suara terbanyak untuk ketiga kalinya, berturut-turut, sejak 2014.
ertemuan pascapemilu antara presiden terpilih Prabowo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sepertinya akan segera terjadi. Pasalnya, partai terbesar di legislatif tersebut nampak belum memutuskan sikap mereka dalam menghadapi kemenangan pesaing mereka di pemilihan presiden.
PDI-P mencetak kemenangan hat-trick dalam pemilu legislatif bulan lalu. Ini kali ketiga partai tersebut memenangkan suara terbanyak, dan terjadi berturut-turut sejak 2014. Namun, PDI-P tidak berhasil di pemilu presiden. Kandidatnya, Ganjar Pranowo, kalah telak. Ganjar berada di urutan ketiga, jauh di belakang Prabowo, sang pemenang pemilu presiden.
PDI-P diperkirakan akan memperoleh kursi DPR terbanyak, yaitu 110 dari total 580 kursi. Kemungkinan besar, partai ini dapat tetap mempertahankan kursi Ketua DPR, yang sesuai undang-undang menjadi pemegang kendali agenda DPR.
Saat ini, PDI-P merupakan salah satu partai dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Namun, hubungan PDI-P dengan Presiden yang akan segera pensiun itu memburuk, setelah Jokowi membiarkan putranya, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri sebagai wakil presiden Prabowo.
PDI-P beberapa kali mengisyaratkan niat untuk menjalankan peran sebagai partai oposisi di DPR. Dengan demikian, partai tersebut akan ada di posisi menentang pemerintahan yang dipimpin Prabowo, setelah kabinet terbentuk pada Oktober mendatang.
Namun, baru-baru ini PDI-P menyambut baik kemungkinan Megawati dan Prabowo melakukan pembicaraan pascapemilu. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Ketua Umum PDI-P dan ketua Partai Gerindra masih menjaga hubungan pribadi yang baik, meskipun berada di pihak yang berlawanan selama tiga pemilu terakhir di Indonesia.
“Tidak ada masalah antara Pak Prabowo dan Ibu Megawati secara pribadi,” kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pada hari Senin 25 Maret. Namun, ia menyatakan bahwa mereka akan menunggu hasil sengketa pemilu yang saat ini sedang diproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.