Hanya dalam kurun waktu lima bulan sejak pemilihan presiden 14 Februari, Prabowo telah melakukan setidaknya selusin kunjungan luar negeri ke seluruh dunia. Ia sudah bertemu beberapa kepala negara di Asia, Timur Tengah, dan yang terbaru di Eropa.
unjungan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto ke luar negeri baru-baru ini merupakan indikasi kuat bahwa Jakarta mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih berani terkait kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Para analis mengatakan Prabowo mengikuti gaya satu dekade pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Para analis juga telah meramalkan bahwa Prabowo akan lebih aktif dan pragmatis, dalam diplomasi untuk mengejar kepentingan Indonesia di luar negeri.
Hanya dalam kurun waktu lima bulan sejak pemilihan presiden 14 Februari, Prabowo telah melakukan setidaknya selusin kunjungan luar negeri di seluruh dunia. Ia telah bertemu beberapa kepala negara di Asia, Timur Tengah, dan yang terbaru di Eropa.
Perjalanan luar negerinya telah menarik minat luas, karena posisi Indonesia yang harus sangat berhati-hati menjaga ketidakberpihakan. Presiden terpilih tersebut menegaskan keinginannya untuk memperdalam hubungan ekonomi, keamanan, dan budaya dengan negara-negara yang dikunjungi. Negara-negara tersebut sangat beragam dalam komteks aliansi geopolitik mereka.
Rangkaian kunjungan luar negeri terakhir Prabowo, yang membuatnya dekat dengan Prancis, Serbia, dan Turki, diakhiri dengan kunjungan ke Rusia. Ia menjumpai Presiden Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Andrey Belousov di Moskow. Dalam kunjungan pada 30 Juli tersebut, Prabowo menegaskan kembali keinginannya untuk memperdalam persahabatan antara Jakarta dengan Moskow. Pilihan rute anjangsana tersebut secara luas dianggap sebagai sinyal kepada dunia, bahwa ketika ia memimpin kelak ia tak akan segan menjalin hubungan dengan negara yang mungkin tidak populer, asal demi kepentingan Indonesia.
“Secara politik, masih terlalu dini untuk memprediksi keberpihakannya. Namun, tampaknya ia ingin mengunjungi sebanyak mungkin negara dengan berbagai blok,” kata pakar Hubungan Internasional Ahmad Rizky M. Umar dari Universitas Queensland. “Ini menarik, karena kunjungan tersebut sifatnya sangat pragmatis.”
Misalnya, kata Umar, keputusan Prabowo untuk melakukan kunjungan tingkat tinggi ke Tiongkok dan Rusia. Kunjungan tersebut akan bermanfaat bagi sektor ekonomi dan pertahanan Indonesia. Negara Tiongkok dan Rusia pun telah menjadi prioritas utama pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hubungan dengan dua negara tersebut dapat memicu ketegangan dengan Amerika Serikat. Saat ini, AS berselisih dengan mereka.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.