Pertemuan yang direncanakan itu – jika terlaksana – diharapkan dapat menentukan sikap PDI-P terhadap pemerintahan yang akan datang.
Upaya presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengajak partai terbesar di Indonesia agar bergabung dalam pemerintahannya, menjelang pelantikannya pada Minggu 20 Oktober mendatang, tampak semakin penuh tanda tanya. Ketidakjelasan terjadi karena Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang akan lengser dianggap terus mempengaruhi keputusan Prabowo dalam proses seleksi anggota kabinet, bahkan di hari-hari terakhir masa jabatannya.
Sepanjang hari Senin dan Selasa, Prabowo telah mewawancarai lebih dari 100 calon menteri, calon wakil menteri, dan calon kepala lembaga negara. Pertemuan dilakukan secara tertutup di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta. Prabowo mengundang sebagian besar dari para calon tersebut untuk mengikuti orientasi dua hari, mulai Rabu 16 Oktober, di kediamannya yang lain di Hambalang, Jawa Barat.
Namun, absennya politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah menimbulkan tanda tanya terkait rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, demi menghimpun suara absolut di mayoritas legislatif. PDI-P menjadi partai terbesar di legislatif yang masih belum menyampaikan komitmen untuk bergabung dengan pemerintahan baru.
Pertemuan yang direncanakan itu, jika terlaksana, diharapkan dapat menentukan sikap PDI-P terhadap pemerintahan yang akan datang. Namun, keretakan hubungan antara Megawati dan Presiden Jokowi, presiden yang akan pensiun, membuat situasi semakin rumit. Jokowi meraih jabatan presiden melalui dukungan PDI-P.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa PDI-P mungkin akan bergabung dengan koalisi besar yang dipimpin Prabowo dan diberi kursi di kabinetnya. Ada tanda-tanda hubungan antara kedua pihak mencair, setelah sebelumnya saling menantang dalam pemilihan umum Februari lalu.
Pada Rabu lalu, eksekutif PDI-P Puan Maharani, yang juga putri Megawati, menegaskan bahwa partainya "tetap berharap" terjadi pertemuan antara sang ketua umum partai dengan Prabowo. Namun, ia tidak menyebutkan jadwal yang jelas. Sufmi Dasco Ahmad, pengurus Partai Gerindra yang menjadi kubu Prabowo, sebelumnya mengatakan bahwa rencana itu masih berjalan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.