Can't find what you're looking for?
View all search resultsCan't find what you're looking for?
View all search resultsartai-partai politik pendukung pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo sedang mempertimbangkan membentuk aliansi tenda besar untuk pemilihan presiden 2024. Aliansi tenda besar adalah satu partai dengan banyak spektrum pengikut. Dibentuknya koalisi tersebut memungkinkan terjadinya pertarungan elektoral sama kuat antara kandidat pro-pemerintah yang hingga kini masih belum pasti dan kandidat dari partai oposisi yaitu Anies Baswedan.
Partai Golkar, partai terbesar kedua dalam koalisi yang berkuasa, sedang mempertimbangkan tawaran bergabung yang diajukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Keduanya adalah aliansi utama pro-pemerintah yang mencakup lima dari tujuh partai. KIB terdiri atas Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Sedangkan KKIR terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
KIB belum secara resmi mengajukan calon presiden, tetapi telah memasukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam daftar calon potensial. Sementara itu KKIR kemungkinan akan mencalonkan pemimpin Gerindra Prabowo Subianto.
Masih sangat dinamis
Eksekutif Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa Partai Golkar belum menghapus kemungkinan penggabungan KIB dan KKIR untuk membentuk blok politik. Partainya akan terus berkomunikasi politiknya dengan partai-partai lain hingga hari penutupan pendaftaran calon presiden pada November tahun ini.
“Sejak awal KIB sangat terbuka untuk beraliansi dengan partai lain atau membentuk aliansi selain KIB […] Masih bisa terjadi perubahan terus,” kata Ketua Umum DPP Golkar Jawa Barat tersebut. “Semua masih sangat dinamis dan tentunya kewenangan untuk menentukan siapa dan bagaimana [terkait pencalonan dan pembentukan koalisi] ada di tangan pimpinan partai.”
Muncul spekulasi bahwa partai pro-pemerintah menggunakan strategi tenda besar untuk ikut serta dalam pemilihan presiden 2024. Asumsi tersebut muncul setelah Ketua PKB Muhaimin Iskandar meluncurkan gagasan aliansi tenda besar untuk bersatu dengan Golkar.
Muhaimin berupaya menjadi pasangan Prabowo. Namun, Prabowo dikabarkan mempertimbangkan kandidat yang lebih populer, termasuk Ganjar dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sedangkan desas-desus yang beredar menyebutkan Presiden Jokowi berupaya menyandingkan Prabowo dari KKIR dengan Ganjar yang calon kuat KIB.
Apa kabar PDIP?
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), bagian terbesar dari koalisi pro-Jokowi dan satu-satunya partai yang berhak mengajukan calon presiden tanpa harus membentuk aliansi, mengisyaratkan akan menjalin kemitraan elektoral dengan Partai Golkar, juga bersama PPP serta Partai Bulan Bintang (PBB), partai Islam kecil.
“PPP dan PDIP punya sejarah panjang. Ingat bahwa Pak Hamzah Haz adalah wakil presiden [Ibu Megawati Soekarnoputri, ketua PDIP. Yusril [Ihza Mahendra, ketua PBB] juga menteri dalam kabinet Ibu Megawati yang hingga kini berhubungan baik dengan Ibu Megawati dan PDIP,” kata pengurus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Namun Djarot menjelaskan, PDIP belum melakukan diskusi resmi dengan partai-partai lain terkait pencalonan presiden dan wakil presiden.
PDIP memberikan kewenangan penuh kepada Megawati untuk memutuskan wakil partai dalam pemilihan presiden. Mantan presiden itu memberikan sedikit petunjuk tentang orang pilihannya, namun masih ada keraguan mencalonkan Ganjar dan condong memilih putrinya sendiri, Puan Maharani.
Jika PDIP memutuskan maju sendiri dalam Pemilu 2024, laga pemilihan akan diisi tiga calon presiden, yaitu Puan bersaing dengan Ganjar/Prabowo dan Anies.
Tiket Ganjar-Prabowo
Ujang Komarudin, direktur eksekutif Indonesia Political Review, mengatakan bahwa adanya fakta para elit partai telah melayangkan gagasan dua putaran pemilihan di Pemilu 2024 memunculkan kemungkinan memang hal itulah yang akan terjadi.
“Kita bisa melihat Prabowo dan Ganjar dipasangkan untuk melawan Anies, tapi semuanya masih belum pasti dan kita ikuti saja perkembangannya,” kata Ujang.
Usulan pasangan Ganjar dan Prabowo muncul setelah pertemuan antara kedua politisi itu dengan Presiden Jokowi di Kebumen, Jawa Tengah, pekan lalu.
Kelangsungan skenario politik dalam Pemilu 2024, bagaimanapun, tergantung keputusan Prabowo sebagai pemimpin Gerindra dan Megawati sebagai pemimpin PDIP. Mereka yang pada akhirnya akan memutuskan bakal calon presiden dan wakil presiden. Sampai saat ini, kedua partai bersikeras bahwa jabatan calon presiden harus diisi oleh anggota mereka masing-masing.
Adi Prayitno, direktur eksekutif Parameter Politik, mengatakan bahwa faktor Anies menjadi kunci dalam pembentukan koalisi tenda besar oleh partai-partai pro-pemerintah. Pertarungan menjadi antarcalon mereka sendiri jika Anies dikeluarkan dari medan laga. Aliansi tenda besar kemungkinan hanya akan terwujud jika partai-partai pro pemerintah berhadapan dengan calon kuat partai oposisi, misalnya Anies yang disokong Koalisi Perubahan, ujarnya.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.