residen Joko “Jokowi” Widodo sebagai tuan rumah KTT ASEAN tahun ini, pada Kamis kemarin (11 Mei) menyoroti perlunya 10 negara ASEAN untuk bersatu di tengah persaingan kekuatan yang terjadi di wilayah Indo-Pasifik, yang menyebabkan ketegangan meningkat di lokasi tersebut. Beberapa pihak bahkan menggambarkan lanskap geopolitik saat ini sebagai “sangat memprihatinkan”.
Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara telah mendeklarasikan diri untuk tetap netral di tengah tarik-menarik dua pihak yang berseteru, dan selama bertahun-tahun memantapkan diri sebagai penyelenggara negara di kawasan yang sedang naik daun ini.
Jakarta memikul beban berat untuk memastikan bahwa Asia Tenggara tetap menjadi kawasan yang damai, stabil, dan makmur, di tengah kondisi terkini beberapa negara anggota ASEAN yang sedang menghadapi tantangan keamanan, mulai dari klaim teritorial yang tumpang tindih, kudeta, hingga ancaman perang nuklir.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Kamis saat penutupan KTT ASEAN ke-42, Indonesia atas nama para pemimpin negara-negara ASEAN menyatakan kesadaran penuh terhadap perkembangan terakhir di kawasan, yaitu situasi yang telah “mengikis kepercayaan dan keyakinan, [serta adanya] ketegangan [yang] dapat merusak perdamaian, keamanan. dan stabilitas di kawasan”.
Telah terjadi peningkatan pengawasan dan penambahan aktivitas militer, baik internal maupun di sekitar Indo- Pasifik, pada bulan-bulan sebelum ini. Hal tersebut meningkatkan ketegangan hingga para pengamat menyamakannya dengan sebuah wilayah kaya yang dijalankan di atas area penuh bahan peledak.
Amerika Serikat, misalnya, bulan lalu mengumumkan hadirnya empat pangkalan militer baru di Filipina. Negara adidaya pesaingnya, China, juga telah meningkatkan potensi pertahanannya di Pasifik Selatan. Sebagai ketua ASEAN, Indonesia telah berupaya meredakan situasi dan mengingatkan negara-negara anggota untuk tetap bersatu.
Sehari setelah menjamu para pemimpin ASEAN sambil melintasi perairan tenang berpemandangan spektakular Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Presiden Jokowi mengibaratkan perhimpunan itu sebagai kapal yang harus menempuh satu jalur saja.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.