TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Indonesia imbau akhiri kekerasan di Timur Tengah
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Fleeing war: Palestinians flee Gaza City on an open-bed truck on Oct. 7, 2023, after the Israeli military deployed air strikes against the territory. Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu declared war on Hamas after the Palestinian militant group launched a coordinated offensive against Israel earlier that day. (AFP/Mohammed Abed)
I
ndonesia mengimbau agar gelombang kekerasaan di Timur Tengah segera diakhiri. Kekerasan di Timur Tengah telah menewaskan ratusan orang, baik di pihak Israel maupun Palestina, menyusul serangan mendadak berskala besar yang dilakukan oleh militan Palestina. Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan terhadap Israel dalam 50 tahun ini.
“Indonesia sangat prihatin dengan meningkatnya konflik antara Paestina dan Israel. Indonesia mendesak agar kekerasan segera diakhiri, untuk menghindari jatuhnya korban jiwa lebih lanjut,” kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu (8 Oktober). “Akar konflik adalah pendudukan Israel atas wilayah Palestina yang harus diselesaikan sesuai parameter yang disepakati di PBB.”
Kementerian Luar Negeri RI menambahkan bahwa setidaknya 13 warga negara Indonesia tinggal di Jalur Gaza dan tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut.
Pemerintah menyatakan sedang memantau kondisi WNI di Gaza melalui kedutaan besar di Amman dan Kairo. WNI yang berada di Palestina diimbau untuk waspada dan menghindari daerah konflik.
Sebuah LSM dari Indonesia, Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C), melaporkan bahwa serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan salah satu pekerjanya dan menghantam sebuah rumah sakit Indonesia. “Roket yang ditembakkan dari jet tempur Israel jatuh begitu dekat dengan lokasi kami dan menghancurkan mobil operasional MER-C di depan gedung Dr. Joserizal Jurnalis,” kata seorang staf MER-C di Gaza.
Staf lokal MER-C yang tewas bernama Abu Romzi.
“Kami mengutuk serangan Israel di Gaza yang menargetkan rumah sakit,” kata presiden MER-C Sarbini Abdul Murad.
