Ini adalah kali kedua, dalam setahun, Indonesia keluar dari sesi PBB yang membicarakan isu Palestina.
elegasi Indonesia, dan perwakilan dari negara lain, melakukan aksi walkout saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di sesi ke-79 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly atau UNGA). Netanyahu tampil di tengah kecaman internasional atas serangan militer Israel di Gaza dan Lebanon.
Di markas besar PBB di New York, diplomat Indonesia dan diplomat dari negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) lainnya keluar dari ruang sidang tepat sebelum Israel berpidato di hadapan majelis pada Jumat malam. Perginya para diplomat itu menyisakan ruang setengah kosong saat Netanyahu memulai pidatonya.
Pada Minggu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menginstruksikan para diplomat Indonesia untuk meninggalkan ruang sidang. Retno mengizinkan mereka melakukannya atas namanya, karena ia sedang menghadiri pertemuan lain di markas besar PBB.
PM Israel disambut tepuk tangan dari delegasi yang tersisa di ruang sidang, saat ia berbicara tentang hak negara untuk membalas dan "terus menekan Hizbullah". Pernyataannya itumengacu pada konflik yang makin panas antara Israel dan kelompok militer yang didukung Iran, yang bermarkas di Lebanon.
Ini adalah kali kedua, dalam setahun, Indonesia keluar dari sesi PBB yang membicarakan isu Palestina. Pada Januari lalu, Retno memimpin delegasi Indonesia dalam aksi walkout di pertemuan Dewan Keamanan PBB (DK PBB). Aksi itu dilakukan di awal pidato perwakilan tetap Israel untuk PBB.
Pada Sabtu, Retno berpidato di hadapan PBB, menyerukan diakhirinya serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza dan Tepi Barat. Ia mendesak negara-negara yang belum mengakui Palestina sebagai negara berdaulat untuk segera melakukannya.
"Mengakui negara Palestina adalah hal yang, paling tidak, dapat kita lakukan sekarang. Hal itu memberi Palestina kedudukan yang sama di panggung dunia, dan untuk memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan kekejaman mereka," katanya.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.