TheJakartaPost
Please Update your browser
Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.
Mimpi kota pintar IKN disebut ‘terlalu ambisius’
Change text size
Gift Premium Articles
to Anyone
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Work is ongoing on May 12, 2023, in the project area for the construction of Indonesia's future capital city in East Kalimantan. (Nusantara National Capital Authority/-)
I
bukota Nusantara (IKN) adalah megaproyek dengan ambisi besar karena para perencana ibukota masa depan Indonesia tersebut membayangkan fasilitas di dalamnya layaknya dalam fiksi ilmiah, mulai dari gedung pintar bertenaga energi terbarukan hingga mobil terbang otonom.
Namun, dari hari ke hari, semakin banyak pertanyaan tentang seberapa realistis rencana semacam itu, mengingat tenggat waktu penyelesaikan semakin dekat untuk apa yang dikatakan sebagian orang sebagai warisan terbesar Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Dana untuk membangun seluruhnya tampaknya tidak ada, terlepas dari ketersediaan hampir semua teknologi yang dibutuhkan.
Nusantara dijadwalkan akan diresmikan tahun depan, saat Indonesia merayakan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus. Lalu, saat ditanya apakah infrastruktur dasar kota pintar sudah siap saat itu, Wakil Sekretaris Otorita IKN Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Ali Berawi, menjawab, “Insya Allah.”
Ali mengatakan bahwa bagian terpenting dari pembangunan kota pintar tersebut adalah infrastruktur konektivitasnya, termasuk distribusi listrik dan internet serat optik. Sebagai bagian dari tahap pertama konstruksi, keduanya harus siap saat peresmian kota.
Menurut Ali, kabel-kabel untuk keperluan tersebut akan ditempatkan di bawah tanah di dalam terowongan multifungsi, yang juga akan menampung sistem perpipaan dan pembuangan kota untuk kenyamanan pemeliharaan.
Dilanjutkan dengan pembangunan pusat komando dan data, infrastruktur teknologi untuk IKN tahap pertama, atau lebih tepatnya wilayah pusat pemerintahan, akan siap untuk penerapan fitur kota pintar lebih lanjut, kata Ali.
