Prabowo, yang telah dua kali kalah dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam pemilihan presiden, tampak memperoleh dukungan elektoral yang substansial setelah serangkaian pertemuan tingkat tinggi dengan elit politik lainnya, termasuk Jokowi. Presiden dikabarkan memilihnya sebagai salah satu dari calon penerus pemerintahan yang akan melanjutkan program kerja Jokowi.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei pada Minggu lalu, menyebutkan bahwa Prabowo sekarang menjadi kandidat paling populer untuk jabatan tertinggi negara tersebut. Dalam survei, dilakukan simulasi pemilihan dengan tiga kandidat, yaitu Prabowo melawan Ganjar dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Tingkat elektabilitas Prabowo naik 3,6 poin menjadi 30,3 persen pada Maret, dari 26,7 persen pada Februari. Sementara pemilih Ganjar merosot dari 35 persen menjadi 26,9 persen. Anies di posisi buncit, dengan popularitas naik tipis dari 24 menjadi 25,3 persen.

Namun, Ganjar masih unggul ketika disandingkan dengan 19 kandidat lain, sementara popularitas Prabowo dan Anies selisih masing-masing 0,5 dan 1,4 poin di bawah Ganjar, dengan batas galat 2,5 persen.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan bahwa hasil survei menunjukkan Prabowo mulai berhasil mengambil alih suara beberapa loyalis Ganjar.

“Sederhananya, [pendukung Ganjar] sekarang telah terpecah, ada yang ragu-ragu, ada yang sekarang mendukung Prabowo sementara sebagian kecil mendukung Anies. Ini menunjukkan [pendukung Ganjar] sudah mulai bergeser ke Prabowo, meski tidak seluruhnya,” kata Djayadi.